Ahad 08 Mar 2015 12:36 WIB

Hal yang tak Perlu Dirisaukan para Ibu Baru

Bayi menangis (Ilustrasi)
Foto: Parents
Bayi menangis (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua ibu pasti khawatir pada bayinya. Tapi jangan biarkan kekhawatiran tersebut membuat Anda menjadi stres sehingga mengabaikan perhatian pada si kecil.

Dikutip dari www.parentsindonesia.com, berikut beberapa kekhawatiran yang tak perlu dirisaukan oleh Anda, si Ibu baru.

Bayi menangis

Bayi menangis terus-menerus bayi mungkin sinyal bagi Anda. Tapi perlu diingat menangis pada bayi merupakan hal yang biasa. "Anak-anak di bawah usia satu tahun menangis karena berbagai alasan: lapar, mengantuk, popok kotor, dan lainnya," Kata Michelle Haley, MD, dokter anak di Children's Mercy Hospitals & di Kansas City, Missouri. "Dan orangtua harus paham bahwa menangis tidak akan menyakiti bayi."

 

Bayi yang sering menangis juga bukan merupakan indikasi minimnya kemampuan mengasuh anak. Erika Landau, MD, penulis buku The Essential Guide to Baby's First Year mengatakan jika bayi tidak berhenti menangis meskipun Anda sudah meresponsnya, tidak ada alasan untuk khawatir. Namun, bayi yang terus menerus menangis juga bisa karena kolik. Kolik merupakan gejala sakit di usus yang menyebabkan masalah pada perut. Penyebab paling umum dari kolik adalah alergi terhadap protein susu sapi dan kepekaan terhadap gula susu yang disebut defisiensi laktase sementara.

Bayi tidak mau menyusui

Banyak ibu baru berusaha terlalu keras untuk menyusui bayinya setelah melahirkan. Yang harus dipahami, menyusui merupakan keterampilan yang harus dipelajari oleh si ibu dan bayi. "Banyak ibu baru yang menyusui sering khawatir bahwa bayinya tidak mendapatkan cukup makan karena mereka selalu terlihat lapar, " kata Gina Ciagne, konselor di Lansinoh Laboratories. Awalnya mungkin akan sulit karena bayi ingin makan setiap saat. Itu hal normal. Memang butuh waktu untuk membangun jadwal menyusui yang rutin. Namun Anda perlu lebih sering menyusui. Tidak perlu khawatir dan percayalah bahwa tubuh Anda pasti menyedikan makanan yang cukup bagi bayi.

Perkembangan yang lambat

Jika Anda memiliki teman atau keluarga yang memiliki anak seusia dengan anak Anda, biasanya Anda merasa khawatir mengapa perkembangan si kecil tidak seperti anak teman atau keluarga Anda. Hal itu tidak perlu dibesar-besarkan. "Anak-anak berkembang pada tingkat yang berbeda. Meskipun ada tabel perkembangan dan usia perkiraan di mana bayi menguasai keterampilan baru, Anda tidak perlu menurutinya. Percayalah pada naluri ibu yang Anda miliki," kata Gigi Schweikert, pengarang buku a Good Mother.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement