REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Perilaku homoseksual ternyata ditimbulkan sejak masa pendidikan dini pada anak lelaki. Perlu strategi khusus mendidik kejiwaannya agar seimbang.
"Jangan sampai hanya ada anak laki-laki satu, lalu teman-temannya semua perempuan yang main boneka. Dikhawatirkan sifat keperempuanan akan mendominasi," kata Ketua Bidang Pengembangan Organisasi PP Persaudaraan Muslimah (Salimah) Siti Faizah, Sabtu, (7/3).
Seorang anak laki-laki, ujarnya, harus dididik dan dipersiapkan sebagai pemimpin rumah tangga. Hal ini bisa dilakukan dengan mengarahkan anak laki-laki bermain dengan anak laki-laki.
Anak laki-laki, ujar dia, juga harus ditanamkan sifat-sifat keayahan. Dia harus memahami konsep diri sebagai laki-laki yang nanti jadi pelindung bagi istri dan anak-anaknya.
“Rasulullah, waktu kecil oleh kakeknya dibekali jiwa sebagai anak yang mandiri secara ekonomi. Saat beliau berusia enam tahun sudah diajarkan konsep berdagang untuk mempersiapkan dirinya menjadi kepala rumah tangga,” ungkap Faizah membari contohnya.
Namun, kehadiran dan kasih sayang seorang ayah juga dibutuhlan oleh anaknya. Ayah harus dekat dengan anak laki-laki sebab mereka butuh teladan dan cerminan yang baik sebagai lelaki.
"Kalau anak laki-laki hanya bercermin pada ibunya, ditakutkan ia tidak menemukan konsep dirinya sebagai laki-laki," urai Faizah.