REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang merasa bosan dengan liburan yang monoton. Ingin liburan yang sedikit berbeda dan bermanfaat untuk anak? Ini penjelasan dari Psikolog, Efnie Indrianie, M.Psi.
Menurut penjelasan Efnie ketika ditelepon Republika Online, Sabtu (7/3) siang, sebenarnya liburan tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan refreshing, tetapi sebagai sarana ikatan yang kuat antar anggota keluarga jadi semakin dekat. Orang tua ingin mendapatkan liburan yang berkesan dan bermanfaat bagi anak, maka habiskan waktu liburan yang dapat membangun karakter anak. Misalnya orang tua membawa keluarganya berlibur di tempat-tempat sosial seperti panti asuhan, atau berkunjung ke tempat-tempat orang yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Di sana mereka bisa melakukan berbagai kegiatan mulai dari membagi-bagikan pakaian bekas, sembako, atau pun makanan.
"Kegiatan-kegiatan itu akan menumbuhkan karakter dan jiwa sosial anak. Jiwa sosial itu akan terus melekat hingga dewasa," kata dia.
Efnie menjelaskan dalam tumbuh kembang anak, anak memiliki dua competence pada dirinya, yakni emotional competence dan social competence. Emotional competence memiliki kepekaan terhadap orang lain. Sedangkan, social competence anak akan merasakan kepekaan terhadap lingkungan sosialnya.
Liburan dan melakukan kegiatan di tempat-tempat sosial, secara otomatis akan membangun karakter empati anak. Penanaman karakter itu sebaiknya dilakukan sejak usia dini, sehingga ketika anak menginjak usia dewasa, dia akan menjadi cerdas dan berkarakter baik.
Selain menanamkan jiwa sosial pada anak, orang tua juga harus menanamkan nilai-nilai agama dan budaya dengan tidak menggurui mereka. Dengan adanya penanaman-penanaman tersebut, anak akan menjadi pribadi yang baik dan itu akan menjadi filter pada dirinya.