REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liburan tidak harus dihabiskan di mall. Banyak tempat liburan yang lebih bermanfaat.
Menurut pendapat psikolog anak, remaja, dan keluarga Roslina Verauli liburan pada dasarnya merupakan kesempatan untuk bersantai dari aktivitas sehari-hari. Liburan bagi anak merupakan kesempatan bebas dari urusan sekolahnya dan bersantai sepajang waktu.
Sedangkan liburan bagi orang dewasa merupakan kesempatan bersantai dari tugas pekerjaan di kantornya yang mungkin saja membuat mereka penat. Pada intinya liburan merupakan kesempatan untuk diisi dengan hal-hal yang menyenangkan bagi setiap individu.
Liburan juga memberikan kesempatan bagi individu mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Liburan harus mengacu pada tiga hal, yakni menyenangkan, kesempatan yang dirasa bermakna, dan bermanfaat. Menghabiskan waktu liburan bisa dilakukan di mana saja.
Roslina atau yang biasa disapa Vera mengatakan kebutuhan liburan setiap individu berbeda-beda. Misalnya saja dalam satu keluarga memiliki tiga orang anak, anak pertama mempunyai hobi bermain bola, maka dia akan menjalani hobinya sebagai liburan yang menyenangkan bagi dia.
Anak kedua yang mempunyai hobi bersepeda, tentu akan melakukan kegiatan itu sebagai liburannya. Begitu juga pada anak ketiga yang senang mengumpulkan jenis daun-daunan dan kupu-kupu. Dia akan mengumpulkan dau-daunan dan kupu-kupu sebagai pengisi waktu liburannya.
Dia menambahkan agar waktu liburan tidak sia-sia, biasanya orangtua mempunyai tujuan liburan. Orangtua harus mempunyai rencana dalam menghabiskan waktu liburan mereka. Misalnya saja, pada pekan pertama menghabiskan waktu liburan di rumah. Mereka ingin menjadikan momen liburan ini sebagai kesempatan untuk kumpul bersama dan mengakrabkan diri. Kegiatan itu bisa mereka isi dengan memasak bersama, bersepeda atau piknik.
Pilihan liburan selain ke tempat-tempat mahal, bisa juga dilakukan di museum, kebun binatang, kantor pos, tempat rekreasi, belajar tentang pasar tradisional atau taman publik. Selain murah, tempat-tempat itu bisa juga mengedukasi diri anak-anak sehingga mereka mempunyai pengetahuan tanmbahan di luar sekolah.
"Orangtua harus memberikan pilihan liburan yang menyenangkan, bermakna, dan bermanfaat. Beri kesempatan anak-anak untuk engembangkan diri," ujar dia kepada ROL.