REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa tingkat kesejahteraan Australia akan menurun dalam 40 tahun mendatang kecuali bila warga bekerja lebih lama, dan tingkat produktivitas meningkat.
Kamis (5/3), Bendahara Negara Joe Hockey mengeluarkan Laporan Antargenerasi, laporan mengenai proyeksi jumlah penduduk dan anggaran di tahun 2055. Sama seperti dengan laporan-laporan sebelumnya, laporan ini mengatakan proporsi jumlah warga Australia yang bekerja akan berkurang karena jumlah penduduk yang menua.
Menurut perkiraan laporan tersebut, jumlah partisipasi tenaga kerja akan turun 2,2 persen lebih rendah dibandingkan sekarang ini pada tingkat 62,4 persen. Laporan itu mengatakan "adalah hal yang bagus bahwa warga Australia hidup lebih lama, dan lebih sehat" namun di sisi lain itu akan berpengaruh pada GDP dan tingkat pendapatan karena adanya perubahan demografis tersebut.
Laporan mengatakan bahwa mereka yang tidak bekerja, khususnya warga lansia dan wanita Australia, patut dianjurkan untuk mendapat pekerjaan, atau kembali bekerja atau memperpanjang karier mereka. Tingkat partisipasi kerja di Australia saat ini hampir sama dengan Kanada dan Selandia Baru dan terjadi peningkatan selama belasan tahun terakhir.
Sebagai contoh, laporan menunjukkan bahwa warga Australia yang berusia 55 sampai 64 tahun yang bekerja, naik 18 persen antara tahun 1978-1979 dan 2013-2014. Dan jumlah wanita yang bekerja juga meningkat 20 persen sejak tahun 1974-1975.
Laporan juga mengatakan bahwa rata-rata pendapatan warga Australia naik dari sekitar 40.500 dolar AS (sekitar Rp 400 juta) di awal 1990-an menjadi sekitar 66.400 dolar AS (sekitar Rp 660 juta) sekarang.