REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur tengah membangun bandara berbasis hijau. Arsitektur bandara tersebut diakui Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merupakan pertama kalinya di Indonesia.
"Green Airport itu pertama dan baru di Indonesia. Maksudnya bandara hijau, kita ada kebijakan soal spekulan tanah dan tidak diizinkan untuk membabat habis pesawahan," ujar Anas di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Anas melanjutkan, selain tentunya agar ramah lingkungan, inovasi ini bertujuan untuk menghadirkan pemandangan dan sensasi berbeda untuk para turis. Di mana turis bisa melihat pemandangan hijau sejauh mata memandang dari dalam pesawat ketika mendarat.
"Pakai arsitek nasional dan luar negeri juga, akan memberikan pengalaman baru bagi para turis, pokoknya akan memberikan pemandangan hijau nan indah," kata dia menambahkan.
Bandara seluas enam ribu meter tersebut dibangun di kawasan bandara Blimbingsari Banyuwangi. Sejauh ini, baru ada dua maskapai yakni Wings dan Garuda Indonesia yang punya akses ke Banyuwangi.
"Target pembangunan bandara selesai Oktober. Nanti akan ada kayu-kayu bekas ditata di bandara, di atas rumput-rumput hijau, kita harus produksi kreatifitas agar daerah bisa menjadi destinasi baru," jelas dia.