Selasa 03 Mar 2015 17:05 WIB

Satu dari Empat Orang Tinggal Sendiri, Tapi Bahagia

Banyak wanita tinggal sendirian akibat dari hubungan yang rusak.
Foto: ABC News
Banyak wanita tinggal sendirian akibat dari hubungan yang rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, Jumlah orang yang tinggal sendirian di Australia cukup tinggi, tetapi tidak meningkat. Jumlahnya, sekitar 1 dari 4 penduduk.

Salah seorang di antaranya adalah Michelle Lucas, wanita lajang berusia 37 tahun, yang tinggal sendirian di kota Sydney.

"Saya tinggal di dekat pusat kota, jadi dekat ke mana-mana, seperti ke restoran, supermarket. Saya tinggal di sebuah blok apartemen, jadi kenal dengan tetangga dan kami saling membantu," jelas Michelle.

Michelle termasuk dari 25 persen warga Australia yang tinggal sendirian. Sebuah penelitian terbaru dari Institusi Kajian Keluarga Australia mendapatkan bahwa mereka yang tinggal sendirian ternyata tetap merasakan kebahagiaan dalam hidupnya. Alasan tinggal sendirian pun beragam.

"Ada tiga jenis kelompok yang tinggal sendirian, pertama adalah mereka yang masih muda dan belum menikah atau memiliki hubungan, ada juga kelompok usia pertengahan yang mengalami kesulitan dalam hubungan mereka, dan yang ketiga adalah para duda atau janda," kata Profesor David De Vaus.

Dalam studi tersebut juga diketahui meski angka orang yang tinggal sendirian masih bisa dikatakan besar, tetapi tidak bertambah jumlahnya. "Tren tinggal sendirian di Australia dimulai sejak Perang Dunia Kedua, kemudian berhenti di tahun 2000. Sementara di beberapa negara lain, jumlah dari mereka yang tinggal sendirian bertambah," tambah Profesor De vaus.

Sementara jika dilihat dari gender, para pria cenderung lebih tidak bahagia saat tinggal sendiri. Dan alasan mengapa mereka tinggal sendirian adalah sebagai bagian dari pilihan hidup, bukan karena rusaknya hubungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement