REPUBLIKA.CO.ID, Ada kesalahpahaman bahwa perempuan yang memiliki kondisi jantung kurang sehat tidak boleh hamil. Namun menurut Stephanie Martin, DO, direktur medis persalinan dan unit perawatan intensif kebidanan di Texas Children's Pavilion for Women di Houston, menyatakan bahwa penyakit jantung sebenarnya bisa dikelola selama kehamilan.
"Evaluasi kesehatan sangat penting untuk menentukan apakah kehamilan aman. Tapi pasien yang hamil dan memiliki kelainan jantung jarang sekali ditemui kehamilannya bermasalah,” katanya, seperti dikutip www.parentsindonesia.com.
“Dalam beberapa kasus, perubahan hormonal pada kehamilan sebenarnya dapat membantu kerja jantung lebih baik," tambah John Folk, MD, profesor Obstetri dan Ginekologi di SUNY Upstate Medical University di Syracuse, NY. Namun, perempuan dengan risiko tinggi penyakit jantung harus lebih sering konsultasi dengan ahli sebelum memutuskan hamil.
Sebuah perawatan khusus dapat membantu meningkatkan peluang memiliki kehamilan yang sehat. Di bawah ini ada beberapa fakta tentang jantung perempuan saat hamil dan setelah melahirkan:
- Jika Anda mendadak merasa sakit di dada atau kehabisan napas, jangan berasumsi ini adalah efek samping kehamilan dan tidak berbahaya. Walaupun risikonya kecil—hanya 1 dari 16.000 perempuan—insiden serangan jantung saat hamil telah meningkat. Uniknya kebanyakan perempuan yang mengalami serangan jantung saat hamil usianya lebih dari 35 tahun.
- Menyusui selama lebih dari 3 bulan dapat membantu menyusutkan lemak di perut, yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung secara umum, demikian penelitian dari University of Pittsburgh.
- Sebuah penelitian menyatakan, perempuan yang membuat pilihan cerdas di usia 20-an dan 30-an dapat mengurangi risiko penyakit jantung di kemudian hari. Pilihan cerdas itu antara lain: melakukan diet sehat, rutin olahraga, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.