REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puncak perayaan tahun baru Cina di Yogyakarta akan dilakukan dengan menggelar Pekan Budaya Thionghoa Yogyakarta (PBTY) di Kampung Ketandan, 1-5 Maret 2015.
Pembukaan PBTY sendiri akan menjadi puncak perayaan Imlek di Yogyakarta, Ahad (1/3) mendatang.
Menurut Ketua PBTY, Trikirana Muslidatun atau biasa dipanggil Ana Haryadi Suyuti mengatakan, pada pembukaan PBTY tersebut akan digelar karnaval budaya yang menampilkan pawai barongsai terpanjang se dunia. Karnaval sendiri akan digelar dari Taman Parkir Abu Bakar Ali hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
"Terkait itu Malioboro akan ditutup dari arus lalulintas selama lebih kurang lima jam dari pukul 18.00 sampai 23.00 WIB," katanya, Jumat (27/2).
Menurutnya, karnaval puncak Imlek tersebut merupakan rangkaian kegiatan PBTY ke 10 di Yogyakarta. PBTY sendiri sudah digelar sejak 2005 lalu. Sedikitnya akan ada 15 barongsai yang akan tampil dalam karnaval tersebut. Salah satunya adalah naga raksasa motif batik yang akan memecahkan rekor dunia dengan panjang 168 meter dengan motif batik tradisional Yogya di kepala dan ekor naga tersebut.
Naga barongsai ini memecahkan rekor PBTY sebelumnya yang mampu membuat naga sepanjang 130 meter. Naga batik ini akan diarak dan dimainkan oleh 130 personil Angkatan Udara Yogyakarta.
Selain karnaval barongsai dan kesenian lain, puncak Imlek di Yogya juga akan dimeriahkan dengan pagelaran budaya dan kesenian khas Thionghoa di sepanjang Kampung Ketandan Yogyakarta hingga 5 Maret mendatang.
Seksi Acara PBTY 2015, Anggi Minarni mengatakan, selain atraksi budaya Thionghoa di panggung Kampung Ketandan Yogyakarta, PBTY juga akan menampilkan beberapa kesenian dari daerah-daerah di Indonesia. "Kita kerjasama dengan mahasiswa daerah di Yogyakarta," katanya.
Budaya Thionghoa yang akan tampil di ajang tersebut antara lain wayang po tay hee, atraksi barongsai, Wacinwa atau wayang china Jawa dan pameran aneka kuliner China. PBTY tahun ini mengambil tema merajut budaya, merenda kebersamaan.
naga.
PBTY ini setiap harinya dikunjungi sekitar 5 ribu orang. Acara ini juga ditargetkan menjadi destinasi wisata tahunan di Yogyakarta.