REPUBLIKA.CO.ID, Tinggal bersama mertua tidak selamanya menyenangkan. Alih-alih mau "memberi pelajaran" kepada anak, malah berujung pada mertua yang memanjakan cucunya. Berujar langsung kepada mertua untuk jangan terlalu memanjakan cucunya, sepertinya hal yang mustahil. Bagaimana solusinya?
Seperti misalnya suatu hari anak merengek minta dibelikan mainan. Karena alasan tertentu (misalnya mengajarinya bahwa tidak semua keinginannya dapat selalu terpenuhi dengan mudah), ayah tidak ingin membelikannya dahulu.
Tetapi beberapa hari kemudian, sepulangnya dari kantor, ayah melihat si kecil sedang memainkan mainan yang ia inginkan tersebut. Dan, ternyata mertua saya telah membelikan mainan tersebut.
Solusinya? Seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com, para suami yang tinggal di rumah mertua mungkin menganggap kondisi ini adalah sebuah hal yang sulit.
“Laki-laki adalah kepala keluarga di mana ketika tinggal bersama orang tua, akan ada dua kepala keluarga. Jadi, suami akan sulit menegakkan disiplin dan aturan yang menjadi ciri khasnya,” kata Seni Septiani Sanusi, Psi, psikolog pernikahan dari Pusat Konsultasi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Ramaniya.
Di sisi lain, kita tidak bisa melarang kakek dan nenek untuk mewujudkan rasa sayangnya kepada cucu. Di sinilah peran istri dibutuhkan.
Sebagai anak kandung, ia dapat lebih mudah mengajak bicara orang tuanya tanpa hard feeling. Mintalah istri Anda menjelaskan bahwa Anda memiliki alasan yang baik mengapa belum membelikan mainan tersebut.
“Jika masalah seperti ini terus terjadi, perlahan-lahan orang tua akan hilang wibawanya di depan anak-anak,” jelas Seni. Seni pun menjelaskan bahwa hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana cara orang tua bisa membentuk anaknya bahwa peraturan yang paling harus mereka pegang adalah peraturan dari orang tuanya bukan kakek neneknya.