REPUBLIKA.CO.ID, BHUTAN -- Kerajaan Bhutan disebut-sebut sebagai negara paling bahagia di dunia. Pasalnya, negara ini telah menolak Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai ukuran kemakmuran seseorang atau sebuah negara.
Bhutan menolak PDB sebagai cara mengukur tingkat kemakmuran atau kebahagiaan seseorang, sejak 1971. Keputusan konsisten itu lah yang menjadikan negara ini disebut sebagai negeri paling bahagia di dunia.
Dilansir Dailymail, Sabtu (21/2) ide menolak PDB merupakan hal yang tidak biasa. Penolakan itu pertama kali diusulkan mantan Raja Jigme Singye Wangchuck pada 1972. Persis ketika kerajaan di Himalaya ini membuka diri untuk menjadi destinasi wisata.
Bhutan dikenal punya kondisi alam indah dan budaya ramah tamah. Negara ini merupakan pionir soal memasukkan peraturan perlindungan lingkungan ke dalam konstitusi. Dimana 60 persen wilayah Bhutan disebut akan ditutupi hutan.
Negara ini selalu membuat penasaran dan mampu menarik wisatawan. Penerbangan ke Bhutan dapat menelan biaya sekitar 1500 dolar AS dari Amerika Serikat. Bhutan merupakan sebuah negara kecil di bagian Asia Selatan. Bhutan juga dijuluki sebagai Negeri 'Naga Guntur' dimana lambang naga juga terdapat pada benderanya.
Tahun ini, negara atau yang dikenal Kerajaan Bhutan itu menjadi tuan rumah festival internasional berkaitan dengan ulang tahun raja dan perayaan Imlek. 80 seniman berkolaborasi dengan bakat-bakat lokal dalam acara selama 10 hari yang sudah dimulai sejak 14 Februari tersebut.