REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut) Muhammad Naser Thaib meminta kepada Kesultanan Ternate untuk mempertahankan pelaksanaan Festival Legu Gam, walaupun Sultan Ternate Mudaffar Sjah telah wafat pada Kamis (19/2). "Pelaksanaan Festival Legu Gam setiap bulan April memang dikaitkan dengan perayaan ulang tahun Sultan Ternate, tetapi saya minta kepada pihak kesultanan festival itu tetap dipertahankan sesuai jadwal setiap tahunnya," katanya di Ternate, Jumat (20/2).
Ia mengatakan, pelaksanaan Festival Legu Gam tidak hanya menjadi ritual adat untuk memeriahkan ulang tahun Sultan Ternate, tetapi juga merupakan momentum untuk mewujudkan berbagai pemikiran dan program Sultan Mudhafar Sjah. Khususnya dalam upaya memperkokoh persatuan masyarakat dan melestarikan budaya lokal. Selain itu, pelaksanaan Festival Legu Gam telah masuk dalam kalender kegiatan Kementerian Pariwisata Nasional, bahkan sudah pula dikenal di mancanegara, sehinga telah menjadi sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata daerah ini.
Sejumlah pemerhati budaya di Malut, seperti Muhammad Soleman juga mengharapkan pelaksanaan Festival Legu Gam tetap diteruskan, karena festival ini telah menjadi sarana untuk menggali dan melestarikan sekaligus mempromosikan kekhasan budaya Ternate dan tiga kesultanan lainnya di Malut. Banyak budaya di Ternate dan daerah lainnya di Malut bisa terangkat kembali dipermukaan dan dikenal oleh generasi sekarang setelah ditampilkan dalam Festival Legu Gam itu, jadi sayang sekali kalau pelaksanaannya tidak diteruskan, ujarnya.
Sementara itu dari pihak Kesultanan Ternate belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kapastian pelaksanaan Festival Legu Gam, namun salah seorang putra Sultan Ternate yakni Firman mengatakan, pihak kesultanan akan berupaya meneruskan pelaksanaan festival itu sesuai jadwal, karena manfaatnya sangat banyak.