REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi beberapa orangtua, televisi bisa memberikan pengaruh yang negatif kepada anak. Namun sebuah penelitian yang dilakukan University of Washington, Amerika Serikat justru menyimpulkan bahwa televisi punya pengaruh yang baik terhadap perilaku anak.
Asalkan program televisi yang ditonton adalah tayangan yang positif. Pada penelitian ini sebanyak 565 orangtua di Seattle, AS yang memiliki anak berusia 3 sampai 5 tahun dilibatkan. Peneliti bertugas membagi menjadi dua kelompok dan melakukan pencatatan seputar perilaku anak-anak dan kebiasaan mereka menonton TV selama setahun.
Orangtua di kelompok pertama diberi bimbingan selama enam bulan untuk mengarahkan anaknya menonton tayangan positif, seperti Dora the Explorer atau Sesame Street dan menghindari tayangan yang bermateri kekerasan. Sementara kelompok kedua dibiarkan melakukan aktivitas menonton televisi seperti biasanya.
Setelah enam bulan kelompok pertama mengalami perbaikan dalam hal kompetensi sosial setelah sebelumnya dilakukan uji kompetensi. Selain itu mereka juga mengalami perbaikan perilaku karena sama sekali tidak menonton tayangan yang ada adegan kekerasannya.
"Meskipun televisi sering diidentikan sebagai penyebab dari banyak masalah pada anak-anak, namun penelitian kami menunjukkan bahwa televisi juga dapat menjadi bagian dari solusi," kata Dr. Dimitri Christakis, pemimpin penelitian tentang pengaruh televisi seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Meskipun bisa memberikan efek positif, anak-anak tetap harus dibatasi menonton televisi. Menurut laporan Los Angeles Times anak usia pra sekolah di Amerika Serikat rata-rata menghabiskan waktunya 4,4 jam menonton TV dalam sehari. Sementara American Academy of Pediatricsmenyarankan agar anak tidak lebih dari dua jam sehari.