Jumat 20 Feb 2015 19:07 WIB

Arkeolog Temukan Lapangan Terbang Peninggalan Perang Dunia

Destinasi wisata Raja Ampat di Papua.
Foto: Antara
Destinasi wisata Raja Ampat di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Penelitian arkeologi menemukan situs lapangan terbang (Lapter) peninggalan tentara Jepang saat Perang Dunia ke II, di Kampung Skouw Yambe, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, kawasan yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini (PNG). Suroto, staf peneliti dari Balai Arkeologi Jayapura mengatakan lokasi situs lapangan tebang ini tidak jauh dengan perbatasan Republik Indonesia dan PNG.

Ia mengatakan kondisi landasan terbang telah tertutup oleh pohon dan rumput liar, hanya terlihat jejak berupa parit drainase. "Berdasarkan hasil penelusuran arsip sejarah, diketahui bahwa pada 10 Oktober 1943, Jepang mengerahkan tenaga penduduk Muara Tami dalam pembuatan lapangan terbang tersebut," katanya, Jumat (20/2).

Hutan sagu yang ada di sekitarnya ditebang, tanah rawa ditimbun dan diperkeras dengan kerikil dan batu yang diperoleh dari kali atau sungai setempat. Suroto mengemukakan pemilihan kawasan Muara Tami sebagai lapangan terbang diperkirakan dilatarbelakangi oleh kondisi permukaan tanah yang datar, terlindung oleh perbukitan dan dekat dengan Teluk Humboldt.

"Setelah lapangan terbang selesai dikerjakan, kemudian tentara Jepang menempatkan pesawat serbu berbasis daratan tipe 1 (G3M1)," katanya.

Oleh pihak Jepang, lanjut dia, pesawat terbang yang ditempatkan di lapangan terbang Muara Tami difungsikan sebagai pelindung armada kapal perang Jepang yang berlabuh di Teluk Humboldt, Vim dan Abepantai. Pasukan Amerika yang dipimpin oleh Jenderal Douglas Mc Arthur berhasil menguasai lapangan terbang ini pada 26 April 1944.

Kini, kondisi situs lapangan terbang tersebut sangat tidak terawat, untuk itu Pemerintah Kota Jayapura perlu melakukan pembersihan pohon dan rumput. "Selain itu perlu dipasang papan informasi yang berkaitan dengan sejarah lapangan terbang tersebut. Situs ini dapat dijadikan destinasi baru bagi wisatawan yang berkunjung ke perbatasan Indonesia-Papua Nugini, terutama ke Skouw Yambe," katanya.

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement