Kamis 19 Feb 2015 18:47 WIB

Museum Soedirman Purwokerto Kini Dilengkapi Diorama

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Indira Rezkisari
Patung Jenderal Soedirman di Pacitan.
Foto: Republika/Prayogi
Patung Jenderal Soedirman di Pacitan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, saat ini menjadi lebih menarik. Museum yang terletak di Jalan Soedirman Kelurahan Karanglewas Kecamatan Purwokerto Barat tersebut, tak hanya berisi koleksi barang-barang milik Jenderal Soedirman. Namun sudah dilengkapi 22 lukisan diorama kisah hidup Jenderal Soedirman sejak kecil hingga meninggal dunia.

''Diorama ini untuk memberi pemahaman lebih lengkap tentang perjalanan hidup Panglima Besar Jenderal Soedirman. Di lantai dua, sebelumnya juga sudah ada ada relief sejarah bangsa Indonesia dalam perang kemerdekaan 1945, termasuk relief perjuangan Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta dari kekuasaan penjajah Belanda,'' kata Pengelola Museum Hasto Wisnu Prabowo kepada Bupati Achmad Husein saat mengunjungi museum tersebut, Rabu (18/2).

Hasto menceritakan, masa kecil Jenderal Soedirman lebih banyak dihabiskan di Kota Cilacap. Di masa mudanya, Soedirman sekolah terakhir di MULO Wiworotomo di Cilacap, dan aktif dalam kegiatan kepanduan Hizbul Wathon (HW). Sebelum bergabung dengan tentara beliau pernah menjadi guru HIS Muhammadiyah di Cilacap.

Pada pendudukan Jepang, Soedirman juga pernah menjadi terpilih menjadi anggota lembaga perwakilan rakyat (semacam DPRD) di Banyumas yang mewakili wilayah Cilacap. Namun karena panggilan jiwa kemiliterannya, Soedirman kemudian mengikuti pendidikan tentara bentukan Jepang, PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor dan kemudian menjadi Daidanco di Kroya.

Pada saat Perang Kemerdekaan, Soedirman diangkat menjadi Komandan Resimen I Divisi V dengan pangkat letnan kolonel, kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V Banyumas dengan pangkat kolonel. Dalam Konferensi Tentara Keamanan Rakyat pertama tanggal 12 November 1945, dia dipilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat dengan pangkat Jenderal.

Jenderal Soedirman wafat pada hari Senin Pon tanggal 29 Januari 1950 dalam usia 34 tahun. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta tanggal 30 Januari 1950 dalam suatu upacara militer dipimpin Letkol Soeharto.

Bupati Banyumas Achmad Husein saat meresmikan diorama tersebut mengatakan sejarah perjalanan bangsa Indonesia saat ini tidak bisa dilepaskan dari perjuangan Jenderal Soedirman. ''Karena itu, generasi muda yang ada sekarang harus mengharagai dan meneladani sikap Jenderal Soedirman yang rela berkorban dan hidup dalam kesederhanaan, untuk mencapai kemerdekaan,'' katanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga mememinta para kepala SKPD dan para camat yang hadir untuk mengajak warga dan pelajar untuk megunjungi museum. ''Museum menyimpan berbagai barang-berang yang memiliki nilai sejarah. Melalui barang-barang bersejarah inilah, kita bisa memahami perjalanan sejarah suatu bangsa,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement