Rabu 18 Feb 2015 07:10 WIB

Waspada Preeklamsia pada Kehamilan Pertama

Wanita hamil (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi/cv
Wanita hamil (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Preeklamsia adalah tekanan darah tinggi pada Ibu hamil dan kelebihan kadar protein dalam urine. Tekanan darah Ibu hamil yang mengalami preeklamsia biasanya di atas 130/90 (normal 120/80).

Namun Ibu hamil baru disebut preeklamsia bila usia kehamilan sudah menginjak 20 minggu ke atas. Preeklamsia biasanya terjadi pada kehamilan pertama. Penyebab pasti preeklamsia hingga saat ini belum diketahui dengan jelas. Diduga karena kondisi plasenta yang tidak tertanam dengan baik, kekurangan oksigen atau ada gangguan pada pembuluh darah si ibu.

Selain itu, dikutip dari www.parentsindonesia.com, faktor makanan diduga juga bisa menyebabkan preeklamsia pada kehamilan. Kekurangan kalsium pada tubuh Ibu hamil yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berujung pada preeklamsia. Kalsium dapat membantu menjaga pembuluh darah dan menjaga tekanan darah tetap normal. Demikian pula, kekurangan protein, protein yang berlebihan, minyak ikan, vitamin D dan faktor makanan lainnya juga berperan sebagai penyebab preeklamsiaa.

Obesitas juga disebut-sebut sebagai penyebab lain preeklamsia. Indeks masa tubuh yang tinggi berkaitan dengan diabetes, tekanan darah tinggi serta resistensi insulin, dapat memengaruhi sistem inflamasi.

Untuk mencegah preeklamsia, perempuan yang berencana hamil harus rutin melakukan cek kesehatan. Cek kesehatan yang wajib dilakukan adalah cek tekanan darah tinggi dan cek kesehatan lain seperti diabetes, lupus, tiroid, dan ginjal.

Saat hamil, cek kehamilan perlu dilakukan lebih sering, minimal satu bulan sekali. Selain itu makanlah makanan yang bergizi dan kurangi konsumsi garam, makanan berlemak, serta istirahat yang cukup. Jangan minum sembarang obat. Mintalah obat dari dokter supaya dosisnya terjaga dan tidak membahayakan janin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement