REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Indonesia terbilang cukup bagus. Selain itu, angka kunjungan Wisman juga masih lebih banyak dibandingkan Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang pelesiran ke luar negeri.
"Sejauh ini antara masuk dan keluar, masih surplus. Artinya angka kunjungan pariwisata kita masih lebih banyak yang masuk daripada ke luar," ujar Direktur Pengembangan Pasar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Fransiska Nina di Jakarta belum lama ini.
Tahun lalu, jumlah kunjungan Wisnus ke luar negeri mencapai sekitar 7 juta sementara Wisman di angka 9,4 juta. Fransiska mengatakan, destinasi terbesar Wisnus masih seputar Malaysia dan Singapura dengan asumsi paling dekat dengan Indonesia.
Sedangkan destinasi utama Wisman ke Indonesia juga masih dipegang Bali, Jakarta dan Batam. Adapun dari data total, kunjungan Wisman Singapura dan Malaysia, memang defisit.
Artinya, Wisnus yang berwisata ke dua negara tersebut masih lebih banyak ketimbang Wisman ke Indonesia. Karena itu, Indonesia akan berupaya menyeimbangkan angka tersebut.
"Kita berupaya menyeimbangkan. Dua negara itu memang pasar utama kita," kata Fransiska.
Adapun Malaysia sendiri, menargetkan jumlah kunjungan Wisnus kesana mencapai satu setengah juta lebih. Sementara Singapura menargetkan angka kunjungan Wisatawan Indonesia sampai 2,7 juta.