Sabtu 14 Feb 2015 14:01 WIB

Menu Imlek Ini Hanya Ada di Indonesia

Rep: MG ROL 33/ Red: Indira Rezkisari
Kue keranjang kukus dengan taburan kelapa parut.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kue keranjang kukus dengan taburan kelapa parut.

REPUBLIKA.CO.ID, Budaya Imlek di Indonesia tak ubahnya budaya serupa di Cina. Aneka makanan harus terhidang di meja makan dan disantap bersama demi harapan tahun yang lebih baik.

Pakar kuliner Tionghoa, Aji Chen Bromokusumo, mengatakan makanan Imlek memiliki makna kebersamaan dan keutungan keluarga. Setiap hidangan yang disajikan saat acara makan bersama perayaan imlek memiliki makna dan filosofi tersendiri.

Selain sup hipio, pindang bandeng, dan ca rebung masih ada beberapa menu khas Imlek lain. Misalnya, haisom. Aji, Jumat (13/2), menerangkan haisom adalah nama Mandarin dari hewan laut teripang yang biasanya ditemukan di dasar laut.

Teksktur haisom lentur bak jeli. Makanan ini salah satu hidangan wajib Imlek, harganya tapi tergolong mahal. Makna dari haisom adalah simbol harapan yang melimpah, juga rezeki, dan keuletan.

Kemudian nuomi fan dihidangkan di setelah bebek, ikan, dan hidangan laut disantap. Makanan ini terbuat dari beras ketan. Ketan yang lengket menyiratkan kebersamaan dan kekompakan perssatuan dalam keluarga.

Hidangan terakhir alias pencuci mulut adalah kue keranjang, atau Nian Gao. Bentuk aslinya sebenarnya mirip lontong dan memiliki rasa tawar. Namun di Indonesia telah dipengaruhi oleh pengaruh lokal, sehingga memiliki rasa manis. Disebut kue keranjang karena pembuatannya dulu dicetak dengan keranjang-keranjang dari anyaman bambu.

Kue ini menyiratkan kebersamaan dan kekompakan keluarga. Menurut Aji Chen, kue keranjang merupakan kuliner Imlek khas Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement