REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka meningkatkan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (Wisnus) dan kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman), Kementerian Pariwisata akan menggelar Familiarization Trip 2015 The Wonderful Imlek Festival in Indonesia.
Fam Trip mengajak 14 orang komunitas Sosial Media (sosmed) menjelajahi beragam destinasi di Solo dan Semarang. Di mana ke 14 orang tersebut nantinya akan mempromosikan destinasi, termasuk perayaan Imlek di daerah tersebut melalui media sosial mereka.
Direktur Image Branding Indonesia Kemenpar Ratna Suranti mengatakan, tak dipungkiri tujuan utama Fam Trip tersebut memang untuk menggaet pasar Cina. Kendati tentunya Wisnus juga diharapkan tertarik akan beragam festival Imlek di seluruh Tanah Air.
"Imlek adalah masa liburan terbesar bisa sampai satu bulanan. Jadi libur Imlek ini sangat panjang," ujar Ratna di Jakarta.
Ratna melanjutkan, dua tahun lalu Kemenpar boleh dibilang gagal memanfaatkan perayaan Imlek. Namun di luar dugaan, kunjungan wisatawan asal Cina ke Indonesia tetap saja menunjukkan pertumbuhan bagus.
Karena itu untuk tahun ini, Kemenpar tidak akan melewatkan kesempatan lebih maksimal menggaet pasar Cina. Sebetulnya Imlek tak perlu dipahami sebagai tradisi perayaan budaya asing. Melainkan kebudayaan Tionghoa yang sudah melebur dengan Indonesia. Bahkan banyak keturunan Tionghoa yang lahir di Indonesia.
Di tempat yang sama, Direktur Pemasaran Kemenpar Fransiska Nina juga menambahkan, pasar Cina untuk Indonesia saat ini berada di posisi 4 setelah sebelumnya di posisi enam.
"Target menggaet wisatawan Cina yaitu satu juta dari total target Wisman Kita 10 juta untuk tahun ini," katanya menambahkan.