Rabu 11 Feb 2015 13:55 WIB
Kontroversi Valentine Day

Psikolog: Ambil Cokelatnya, Buang Kondomnya!

Rep: C09/ Red: Winda Destiana Putri
Coklat valentine (Ilustrasi)
Foto: Huffingtonpost
Coklat valentine (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Anak, Anna Surti, menyarankan agar remaja tidak perlu takut dengan maraknya penjualan dan pembagian secara gratis paket cokelat berhadiah kondom jelang perayaan hari valentine.

Menurutnya, jika ada yang memberikan secara gratis, remaja bisa memakan cokelat dan membuang kondom yang ada di dalamnya.

 

"Hal termudah menyiasati itu ya ambil cokelatnya, dan buang kondomnya," ujar Anna, saat dihubungi Republika Online, Rabu (11/2).

 

Menurutnya, paket cokelat berkondom yang disebarkan sejumlah pihak tersebut memang memiliki dampak negatif, namun remaja harus bisa menyikapinya dengan arif.

Sama halnya dengan perayaan valentine, kata dia, dampak yang ditimbulkan tergantung pada bagaimana remaja memaknai valentine tersebut.

 

"Ada tidaknya dampak negatif atau positif tergantung pada cara remaja memperlakukan valentine," jelasnya.

 

Ia juga mengaku valentine dapat dijadikan pengingat bagi remaja bahwa mereka bisa mengekspresikan kasih sayang kepada orang sekitar. Dalam sisi itu, justru valentine memberikan manfaat yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement