REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, menyatakan jumlah penumpang pesawat udara mulai meningkat sebanyak lima persen menjelang Imlek 19 Februari dibandingkan hari biasa.
"Sudah ada tren peningkatan penumpang dalam beberapa hari terakhir, dan diperkirakan tren peningkatan jumlah penumpang ini akan terus terjadi menjelang Imlek," kata Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Baiquni Sudrajat kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (10/2).
Menurutnya, selama ini peningkatan jumlah penumpang pada saat hari besar tidak selalu signifikan, kenaikan hanya berkisar antara lima hingga sepuluh persen.
Ia mengatakan saat hari biasa untuk saat ini jumlah penumpang baik untuk kedatangan maupun keberangkatan di Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru berkisar antara 7.000 hingga 8.000 penumpang.
Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru adalah sebuah bandar udara yang terletak di Kota Pekanbaru dan sebelumnya bernama Bandara Simpang Tiga dengan luas mencapai 321,21 ha.
Dalam upaya peningkatan pelayanan seiring meningkatnya jumlah penumpang, otoritas bandara juga terus melakukan pembenahan seperti perluasan landasan pacu bandara yang disebut merupakan kebutuhan masyarakat.
Saat ini berdasarkan data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara diperkirakan tahun 2014 sekitar 3,6 juta jiwa dengan kapasitas bandara yang sanggup menampung penumpang sebanyak 4 juta jiwa per tahun.
Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Provinsi Riau menyatakan, saat ini masih ada 10 maskapai penerbangan yang melayani penerbangan domestik dan internasional di Pekanbaru seperti Air Asia, Batik Air, Citilink, Firefly, Garuda, Indonesia Air Asia, Lion Air, Malindo Air, Silk Air dan Susi Air.
"Ada tiga maskapai yang menghentikan operasi di Pekanbaru yakni Sriwijaya Air, Mandala Tigerair dan Sky Aviation karena rute yang mereka terbangi dianggap tidak ekonomis untuk menutup biaya operasional," kata Sekretaris Astindo Riau, Wendy Yolanda Pasaribu.