REPUBLIKA.CO.ID, Bepergian selama kehamilan harus dilakukan sangat hati-hati. Jika transportasi umum seperti bus, kereta api dan taksi tidak menawarkan keamanan maka mengemudikan mobil adalah pilihan yang relatif lebih nyaman untuk bepergian.
Namun ada beberapa faktor yang menentukan apakah Anda perlu mengemudikan mobil selama masa kehamilan atau tidak. Berikut ini adalah faktor-faktor tersebut, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Tahap pertama kehamilan
Pada tahap awal kehamilan, Anda akan mengalami morning sickness dan pusing. Anda mungkin akan merasa mual tiba-tiba saat sedang berkemudi. Jadi, Anda perlu memerhatikan gejala-gejala kehamilan trimester pertama sebelum Anda duduk di kursi kemudi.
Tahap akhir kehamilan
Gejala kehamilan seperti morning sickness mungkin akan hilang pada trimester ketiga. Tapi berat badan akan naik dan perut semakin membesar. Karena perut Anda mengembang bayi Anda mungkin akan kesulitan untuk masuk dan keluar dari mobil.
Kaki bengkak
Kebanyakan wanita mengalami kaki bengkak pada akhir kehamilan karena peningkatan volume darah dan cairan dalam tubuh. Jika kaki Anda bengkak atau Anda mengalami kram otot kaki, mengemudi selama kehamilan bisa tidak nyaman dan berbahaya.
Tekanan darah rendah atau tinggi
Jika Anda memiliki kondisi kehamilan seperti tekanan darah rendah atau tinggi, mengemudi selama kehamilan tidak perlu Anda lakukan. Anda harus mencari beberapa alternatif jika tekanan darah Anda naik turun.
Kehamilan berisiko tinggi
Jika kehamilan Anda termasuk berisiko tinggi oleh dokter pasti akan menyarankan untuk berhenti mengemudi. Kehamilan berisiko tinggi mencakup kondisi plasenta yang lemah dan diabetes gestasional.
Kesimpulannya, mengemudikan mobil selama masa kehamilan diperbolehkan tapi sangat tergantung pada kondisi kehamilan yang Anda alami.