Kamis 05 Feb 2015 20:03 WIB

Masuk Australia Bebas Visa Belum akan Terwujud

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Gedung Opera di Sydney, Australia.
Foto: pixabay
Gedung Opera di Sydney, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan terdapat lima negara yang akan bebas visa dengan Indonesia. Namun, dari kelima negara tersebut satu negara belum menyetujui rencana bebas visa ini.

Keempat negara yang telah sepakat melakukan bebas visa tersebut adalah Jepang, Cina, Rusia, dan Korea. Sedangkan, bebas visa dengan Australia masih terkendala.

"Tadinya 5 negara, yang disetujui 4. Urutannya Jepang yang sudah setuju, Cina, Rusia, dan Korea," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (5/2).

Menurutnya, di Australia berlaku sistem universal visa. Sehingga semua pengunjung yang akan datang ke Australia harus menggunakan visa.

Sementara, sistem di Indonesia berlaku resiprokal. Sehingga, aturan yang bertentangan ini menghambat proses bebas visa dengan Australia.

"Kalau dia tidak buka, Indonesia tidak buka. Sehingga aturan dua negara ini bertentangan jadi tidak jadi kita tawarkan bebas visa. Karena tidak mungkin mereka berlaku universal visa," jelasnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan perjanjian bebas visa sudah dilakukan dengan Jepang. Ia pun memastikan bebas visa di Jepang sudah dipastikan dilakukan tahun ini.

"Yang sedang dibuat perjanjian kedua negara itu Jepang, karena Jepang sudah setuju, Jepang sudah mau duluan. Untuk Jepang hampir pasti tahun ini. Yang 3 negara lain tergantung negara itu, tapi sambutannya positif," tutup Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement