REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memutuskan menaikkan anggaran promosi pariwisata menjadi tiga kali lipat dari Rp 300 milyar menjadi Rp 1.2 triliun.
Namun, Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menilai anggaran tersebut masih jauh lebih kecil daripada anggaran promosi negara lain.
"Dari Rp 300 miliar menjadi Rp 1,2 triliun. Naik empat kali lipat atau naik 3 kali. Tetapi itu masih lebih kecil daripada biaya promosinya negara lain. Malaysia itu hampir Rp 300 juta dolar atau Rp 3,6 triliun," kata Arief di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (5/2).
Arief mengaku optimis dapat mencapai target jumlah wisatawan ke Indonesia yang mencapai 20 juta orang. Untuk mencapai jumlah target ini pun, pemerintah tengah melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai destinasi wisata di Indonesia.
"Tadi kami ceritakan ada 88 kawasan strategis pariwisata nasional. Itu apa saja yang dibangun itu yang dibahas. Ada lintas sektor, kemenpar, PU, perhubungan, semua ada," jelasnya.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur destinasi ini akan lebih fokus pada wisata bahari. Pasalnya, Indonesia memiliki 70 persen segitiga terumbu karang dunia. Sayangnya, kontribusi wisata bahari di Indonesia saat ini baru 10 persen.
Selain itu, kementeriannya akan melakukan promosi baik menggunakan media domestik dan media internasional. Arief mengaku, pihaknya juga telah bertemu dengan media internasional untuk mengiklankan pariwisata Indonesia.
Dalam pertemuannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla siang ini, Arief mengatakan pemerintah menaikkan target wisatawan 2015 menjadi 12 juta orang dari 10 juta.
"Tadi sudah sepakat tadinya target 10 juta dinaikkan jadi 12 juta untuk wisman 2015. Karena kita confidence wapres juga merasa nyaman dengan performance kita," katanya.