Ahad 01 Feb 2015 07:57 WIB

Negara Muslim, Wisata Syariah Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Tetangga

Rep: CR05/ Red: Winda Destiana Putri
Wisatawan Muslim (ilustrasi)
Foto: AP
Wisatawan Muslim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan, wisata syariah Indonesia masih ketinggalan dibandingkan negara tetangga. Terutama seperti dengan Malaysia, Thailand dan Korea.

"Tren wisata syariah di negara tersebut naik terus karena memang mereka memiliki komitmen untuk itu," ujar Sapta di Gedung Sapta Pesona, belum lama ini.

Sapta mencontohkan beberapa sektor wisata syariah seperti destinasi, makanan halal, maupun busana Muslim. Beberapa negara tetangga Indonesia seperti Korea, Thailand, Malaysia dan Australia memiliki pusat halal expo.

Begitu juga Prancis dan Jerman juga memiliki pertumbuhan busana Muslim cukup pesat dengan 200 juta dolar lebih dan USA 10,85 juta dolar. Sedangkan beberapa negara seperti Uni Emirat Arab dan India juga menunjukkan pertumbuhan pesat wisata syariah.

Sapta menegaskan, ke depannya pertumbuhan wisata syariah Indonesia juga akan pesat. Kendati saat ini Indonesia terbilang baru hendak mengikuti tren wisata syariah tersebut.

"Nanti di Bali misalnya yang terkenal dengan babi guling, mengapa tidak kita buat saja restauran kambing guling atau di sebelahnya lagi untuk vegetarian," terang dia.

Indonesia menurutnya tentu perlu sesegera mungkin mengembangkan wisata syariah. Selain karena prospek pasarnya tinggi, wisata syariah memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat di pelbagai belahan dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement