REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang memiliki pengeluaran bulanan yang berbeda. Apa saja umumnya pengeluaran bulanan seseorang itu? Lalu seberapa besar idealnya pengeluaran bulanan kita?
Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari, CFP, mengatakan pada dasarnya pengeluaran kita setiap bulan umumnya dibagi empat, yaitu pengeluaran untuk tabungan investasi, pengeluaran untuk cicilan hutang, pengeluaran rutin dan pengeluaran pribadi.
Sementara pengeluaran rutin adalah pengeluaran yang kita lakukan untuk kebutuhan rutin keluarga, seperti makanan, tranportasi, kebutuhan anak, beramal dan kebutuhan rumah tangga.
"Umumnya, jumlah pengeluaran rutin yang kita lakukan setiap bulannya tidak berbeda jauh. Hanya saja setiap orang memiliki besaran yang berbeda-beda," ujarnya kepada Republika Online, Kamis (29/1).
Pengeluaran rutin untuk sebuah keluarga umumnya berada dalam kisaran 40 persen dari penghasilan bulanan. Apabila kita memiliki penghasilan sebesar Rp10 juta, maka pengeluaran rutin kita umumnya sebesar Rp4 juta perbulannya.
Bagaimana dengan pengeluaran rutin bagi seorang yang belum berkeluarga? Bagi para lajang, umumnya pengeluaran pribadi jauh lebih besar dari pengeluaran rutin. Karena mereka belum memiliki pengeluaran untuk anak, tidak menanggung pengeluaran pasangan dan juga tidak ada pengeluaran keluarga lainnya.
Bagaimana kalau pengeluaran rutin keluarga kita lebih besar dari 40 persen? Tejasari menyarankan agar kita mengecek kembali rincian pengeluaran rutin kita, apakah ada bagian yang terlalu besar dan perlu diturunkan supaya kita bisa lebih berhemat?
"Kalau ternyata tidak ada lagi yang bisa diturunkan, lakukan pengurangan pada pengeluaran pribadi atau cicilan hutang apabila memungkinkan," sarannya.
Apa resikonya apabila pengeluaran rutin keluarga jauh lebih besar dari 40 persen? Menurutnya, tentu saja artinya ada alokasi pengeluaran lainnya yang digunakan. Apakah ini dibolehkan? Tentu saja. Karena setiap keluarga memiliki gaya hidup yang berbeda-beda, pastinya akan menyebabkan pengeluaran yang berbeda.
"Lebih besar atau lebih kecil tidak masalah. Yang penting adalah kita memiliki alokasi untuk menabung secara rutin sesuai kebutuhan keluarga serta membayar cicilan hutang secara baik setiap bulannya," jelas Tejasari.