Rabu 28 Jan 2015 09:49 WIB

Serangan di Hotel Libya, Lima Wisatawan Tewas

Rep: C02/ Red: Winda Destiana Putri
Hotel ini popular di Libya
Foto: BBC
Hotel ini popular di Libya

REPUBLIKA.CO.ID, LIBYA -- Serangan teroris kembali terjadi di ibukota Libya, Tripoli. Serangan tersebut terjadi di Corinthia Hotel Tripoli. Beberapa orang bersenjata tiba-tiba melepaskan tembakan di hotel tersebut.

Akibatnya, lima wisatawan tewas ditempat dan empat orang lainnya mengalami luka tembak. Selain itu, mobil di dekat ruang tunggu pun meledak oleh bom bunuh diri yang dilakukan kelompok tersebut.

Departemen luar negeri Amerika Serikat menyebutkan, dalam serangan di hotel Corinthia tersebut mengakibatkan satu warganya tewas. Ia mengatakan warga Amerika yang tewas tersebut adalah kontraktor keamanan yang dikirimkan Amerika untuk Libya.

Dilansir dari BBC, Rabu (28/1) beberapa media sosial seperti twitter menyebutkan pelaku penyerangan di hotel Corinthia adalah ISIL. Sebab, sejak Okteber 2014 ISIL sudah masuk ke Tripoli dan menyerukan kesetiaannya pada Abu Bakar al-Baghdadi.

Wartawan BBC Rana Jawad di Tripoli mengatakan, akhir 2014 juga terjadi insiden di Libya Barat. Beberapa media sosial juga mengklaim pelaku insiden tersebut adalah anggota ISIL. Namun, pemerintah Libya belum mengumumkan pelaku serangan Desember 2014 dan hotel Corinthia.

Saksi mata dalam serangan di hotel Corinthia mengaku mendengar suara tembakan dari ruang tunggu hotel Corinthia.  Katanya, beberapa orang berlari keluar dari hotel tersebut. Mereka lolos dari serangan lewat pintu belakang hotel dan ruang bawah tanah hotel.

Ia sempat merekam kejadian tersebut di kamera video. Video itu menunjukan tiga orang yang diduga anggota ISIL berada di dekat hotel Corinthia.

Sementara itu Perdana Menteri Libya, Abdullah Al-Thinni mengutuk serangan yang terjadi di hotel Corinthia. Ia mengatakan, akan menangkap pelaku penyerangan dan mengadilinya. Selain itu, Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Faderica Mogherin jugai ikut mengutuk serangan tersebut. Sebab serangan terjadi saat perundingan damai faksi Libya kedua diadakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement