Rabu 28 Jan 2015 04:48 WIB

Zaskia Mecca Bantah Film Hijab Kerdilkan Islam

Rep: CR05/ Red: Bayu Hermawan
Aktris yang juga istri dari sutradara Hanung Bramantyo, Zaskia Adya Mecca menghadiri Deklarasi Asosiasi Film Indonesia di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (2/9).
Foto: Antara/Teresia May
Aktris yang juga istri dari sutradara Hanung Bramantyo, Zaskia Adya Mecca menghadiri Deklarasi Asosiasi Film Indonesia di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zaskia Adya Mecca menanggapi maraknya komentar negatif terkait film Hijab yang dibintanginya. Istri Hanung Bramatyo itu menegaskan tidak mungkin suami atau pihaknya membuat film yang mengkerdilkan Islam.

"Kami semuanya Islam. Mana mungkin mengkerdilkan atau bahkan melecehkan agama Kami sendiri," ujarnya di Jakarta, Selasa (27/1).

Ia mengaku menyayangkan sebagian komentar negatif masyakarat. Kendati tidak dipungkiri banyak masyarakat yang juga mengapresiasi dan memberikan komentar positif.

"Banyak sekali respon positif dari masyarakat tapi ada juga respon yang menyudutkan justru bisa dikatakan fitnah kalau menurut saya," katanya.

Zaskia yang juga bertindak sebagai produser film ini menjelaskan, padahal tidak ada niat sama sekali mengkerdilkan agama yang justru sangat dicintainya itu. Ia mencoba berprasangka baik bahwa respon negatif datang dari orang yang belum menonton film secara keseluruhan.

Dalam film Hijab ini kata Zaskia, terdapat tiga bagian yaitu awal, masuk dan kesimpulan. Adapun pada adegan awal, film memang menunjukkan kondisi terjebaknya seorang wanita untuk berjilbab. Namun bila dilihat sampai akhir film, yang ada justru ajakan untuk memakai jilbab.

"Tidak ada sama sekali misalnya di kesimpulan film  sampai melepas jilbab atau macam-macam, film ini mengangkat realita yang ada di sekitar kita saja," jelasnya.

Zaskia menambahkan sangat terbuka untuk silaturahmi, duduk bersama terutama dengan siapa saja yang menuduh film tersebut telah melecehkan Islam. Sementara itu film ini telah mendapat apresiasi dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement