Senin 26 Jan 2015 05:47 WIB

Dapur Coklat Kini Buka di Bogor

Salah satu kue kreasi Dapur Coklat.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Salah satu kue kreasi Dapur Coklat.

REPUBLIKA.CO.ID, Dapur Coklat membuka gerai yang ke-17 di Kota Bogor, Jawa Barat, terletak di Jalan Padjajaran.

"Toko ini menyediakan beragaman kreasi cokelat karya anak negeri. Kita menggunakan 70 persen bahan baku lokal, sisanya kita impor. Semua kreasi coklat yang diproduksi di Dapur Coklat adalah karya original karyawan lokal kami," kata pendiri Dapur Cokelat Ermey Triniarty, di Bogor, Ahad (25/1).

Ermey mengatakan, hampir 11 gerai yang dimilikinya dari 17 cabang Dapur Coklat mempekerjakan karyawan lokal setempat yang telah dilatih dan diikutkan kursus mendekorasi dan merancang pembuatan kue coklat berbagai model. Beragam kreasi coklat yang dihasilkan toko ini, seperti kue, minuman hangat, hingga kudapan coklat.

Setiap hari, tim kreatif Dapur Coklat membuat aneka coklat dengan berbagai tema, mulai dengan tema tokoh film kartun terkenal seperti Frozen, Minion, Hero 6, Transformer, hingga Shaun The Sheep. "Kami juga menerima pesanan coklat untuk ulang tahun, maupun kelahiran anggota baru, bisa bentuk wajah yang memesan, atau sesuai keinginan konsumen," katanya.

Ermey sudah memiliki 11 gerai yang tersebar di sejumlah daerah Jakarta, Surabaya, Jakarta, dan Depok. Bisnis ini telah dijalankannya selama 14 tahun.

Dengan mengusung konsep dapur, Dapur Coklat menghadirkan suasana toko yang menjadikan dapur sebagai pemanis ruangan, serta terdapat kursi kafe di mana pengunjung dapat menikmati coklat dalam suasana segar dan santai.

Pendirian Dapur Coklat berawal dari kecintaan Ermey kepada coklat. Kesenangannya membuat kue yang didapat dari sang ibu.

Walau tidak bisa menyelesaikan kuliah di jurusan Agribisnis IPB, Ermey fokus memulai usahanya membuka toko coklat dengan modal Rp 100 juta dari sang ibu. Keterbatasan modal untuk membuat toko coklat yang dapat menarik pembeli, menimbulkan ide memanfaatkan peralatan dapur bekas yang sudah tidak terpakai sebagai penghias tokonya.

"Maka namanya Dapur Coklat, karena dirancang seperti suasana dapur, di mana saya memajang panci bolong, sendok pengaduk yang patah, botol-botol bekas, dan peralatan dapur yang saya punya selama membuat kue," katanya.

Hari pertama buka, Dapur Coklat ramai dikunjungi pencinta coklat dan pelanggan setianya, termasuk Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan istri yang mendapatkan hadiah Coklat 1.000 angkot. Sebagai apresiasi bagi warga Kota Bogor, tim kreatif Dapur Coklat membuat Kujang dan Tugu Kujang setinggi 2 meter dari 100 persen coklat yang menghabiskan 150 kg coklat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement