REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascainsiden Air Asia QZ8501, tampaknya banyak media kian tertarik mengulas sejumlah berita mengenai penerbangan. Baik soal layanan, daftar maskapai yang dianggap paling aman, murah meriah, hingga dinilai berstandar keamanan buruk atau berbahaya.
Laman Askmen, Kamis (22/1) juga mendaftar beberapa maskapai yang disebut paling berbahaya berdasarkan data terutama kecelakaan fatal yang pernah dialami pesawat.
Pakistan International Airlines
Sebagai maskapai penerbangan milik Pakistan, pesawat ini terbang ke lebih dari 25 negara. Lahir 1950 hingga menjadi maskapai Asia pertama yang menggunakan pesawat jet pada 1960.
Namun maskapai ini telah mengalami beberapa insiden besar dan terburuk pada 1992 dalam penerbangan ke Nepal. Dalam penerbangan 400 meter lebih rendah dari yang seharusnya itu, pilot gagal melihat daerah pegunungan hingga terjadilah tragedi yang memakan 167 korban jiwa. Total 1.43 juta kali penerbangan dengan 5 kecelakaan dan 440 korban.
Egyptair
Sebagai perusahaan penerbangan terbesar di Afrika yang melayani ke lebih dari 70 tujuan di seluruh dunia, maskapai ini dianggap sangat berpengalaman. Sejak 1970-an, meskipun Egyptair telah berpengalaman buruk termasuk soal serangan teroris. Namun paling terburuk yaitu pada penerbangan dari bandara JFK di New York ke Kairo.
Sebuah penyelidikan menetapkan, kesalahan pilot menyebabkan pesawat menabrak Samudera Atlantik hingga menewaskan semua penumpang (total 217 orang). Total 1.07 penerbangan dengan 4 kecelakaan dan 402 korban.
Kenya Airways
Maskapai ini mengalami dua kecelakaan fatal beberapa dekade terakhir. Pada 2000 di Atlantik menewaskan 169 orang. Dan pada 2007 pesawat jatuh di rawa dengan korban 114 orang.
Kenya Airways yang mulai beroperasi pada 1977, mungkin berusaha membuat industri pariwisata mereka berkembang dengan memiliki sekitar 30 armada pesawat. Telah melakukan 450 ribu kali penerbangan dengan 2 kecelakaan fatal dan 283 korban.