REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah insiden Air Asia QZ8501, tampaknya banyak media kian tertarik mengulas sejumlah berita mengenai penerbangan.
Mulai soal layanan, daftar maskapai yang dianggap paling aman, murah meriah, hingga dinilai berstandar keamanan buruk atau berbahaya.
Mengutip laman Askmen, Kamis (22/1), terdapat lebih dari 50 operator maskapai dari Republik Kongo dan 25 dari Kirgistan yang telah didiskualifikasi atau dilarang terbang ke beberapa tujuan. Itu menandakan masih ada sejumlah maskapai yang dinilai belum memenuhi standar keamanan.
Laman ini juga mendaftar beberapa maskapai yang disebut paling berbahaya berdasarkan data terutama kecelakaan fatal yang pernah dialami pesawat.
Garuda Indonesia
Sebagai maskapai penerbangan nasional Indonesia, pesawat ini pernah dilarang terbang ke Uni Eropa pada 2007. Garuda disebut sebagai salah satu penerbangan paling baik di dunia pada 2010. Namun, selama bertahun-tahun Garuda telah mengalami sejumlah kecelakaan dengan konsekuensi fatal.
Yang terburuk, ketika kebakaran hutan berdampak pada visibilitas, menyebabkan pesawat jatuh di daerah pegunungan hingga menewaskan 234 orang pada 1997. Garuda telah menuntaskan 2 juta kali penerbangan dengan 4 kecelakaan fatal dan total 431 korban.
Thai Airways
Tahun ini merupakan ulang tahun Thailand Airways yang ke-50. Maskapai penerbangan terbesar di Thailand ini telah memenangkan beberapa penghargaan termasuk 'Best Cabin Crew' dan pesawat terbaik di dunia pada 2006. Menjadi juara kedua di 'Airline of the Year' pada 2007 sampai dipuji WHO berkat kebersihan maskapai pernah diterima Thai Airways.
Tapi di 1980-an dan 1990-an, Thai mengalami kecelakaan fatal. Tragedi terbesar yaitu 1992, di mana pesawat jatuh saat penerbangan dari Kathmandu hingga menewaskan 113 orang. Total penerbangan 1.98 juta dengan 4 kecelakaan fatal dan 352 korban.
Avianca
Avianca memiliki sejarah terpanjang dalam industri penerbangan Barat. Kiprahnya kembali pada 1919 ketika penerbangan itu dalam masa pertumbuhan. Kendati memiliki armada paling modern di Amerika Selatan, tetapi reputasi Avianca telah ternoda oleh beberapa tragedi kecelakaan.
Pada 1989, sebuah bom meledak di landasan pacu pesawat sampai menewaskan 107 jiwa. Tapi kecelakaannya di Madrid pada 1983 bisa dibilang merupakan insiden terburuk. Menyelesaikan 1.47 juta penerbangan dengan 4 kecelakaan dan 500 korban.