Kamis 22 Jan 2015 02:05 WIB

Rumah Pohon Korowai Papua Terancam Punah

Rep: CR05/ Red: Winda Destiana Putri
Suku Korowai Papua yang akan punah akibat modernitas
Foto: Listverse
Suku Korowai Papua yang akan punah akibat modernitas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budaya suku asli atau cenderung primitif mungkin telah banyak tergeser oleh modernisasi. Banyaknya nilai budaya asing yang masuk terkadang justru menggerus budaya asli suatu daerah bila dari masyarakatnya sendiri menerima masuknya budaya asing tersebut.

Bahkan, sering pula pariwisata dianggap menjadi pemicu hilangnya kebudayaan tersebut. Dilansir dari Listverse, Kamis (22/1), berikut beberapa budaya menarik dan unik dari berbagai suku di dunia yang diperkirakan akan hilang atau berada di ambang kepunahan.

Korowai, Papua

Sebuah suku primitif di Papua Indonesia yang memiliki tradisi rumah pohon. Satu keluarga penduduk bisa tinggal hingga delapan orang dalam rumah kayu beratapkan daun yang dibangun 6 sampai 12 meter (20-40 kaki) pada satu pohon.

Korowai tinggal di pohon untuk menghindari serangan yang dipercaya berasal dari mayat dan penyihir laki-laki tanah. Korowai punya tradisi unik memeringati hari kelahiran, kematian, pernikahan atau pembunuhan.

Terdapat sekitar 3 ribu anggota suku yang tersisa sampai saat ini. Suku yang hanya berpakaian penutup kelamin pengonsumsi sagu, rusa, dan babi hutan ini sudah banyak merantau hingga budaya mereka dimungkinkan segera hilang.

Samburu, Kenya

Selama ratusan tahun, Samburu menjelajahi Kenya utara mencari air dan rumput sebagai satu-satunya sumber makanan mereka. Samburu kini terancam oleh kekeringan terutama pemerintahan yang pernah membakar rumah-rumah serta memerkosa gadis-gadis Samburu.

Gadis itu dilarang hamil ataupun bila melahirkan, anak itu harus dibunuh atau diberikan. Sebuah lembaga telah berusaha menyelamatkan kondisi ini dengan membawa bayi itu ke panti asuhan.

Pelecehan ini bermula dari kedatangan badan satwa liar Amerika yang membeli tanah Samburu untuk dijadikan taman nasional. Ribuan keluarga Samburu dipaksa pindah dan dibiarkan hidup seperti penghuni liar di tepi tanah yang disengketakan.

Loba, Nepal

Orang-orang Mustang atau Loba ini hidup tanpa teknologi modern dan kesempatan pendidikan. Loba memiliki sejarah perlawanan terhadap pemerintah Cina.

Mustang ditutup untuk orang asing sampai 1992 dan hanya dapat diakses dengan berjalan kaki atau menunggang kuda bahkan hingga saat ini. Beberapa Mustang telah menyambut modernisasi, namun pemimpin mereka khawatir budaya Buddha Tibet itu akan punah selamanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement