REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Dinas Pariwisata Kota Batam Kepulauan Riau bekerjasama dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pihak swasta menyiapkan 31 agenda pariwisata untuk menarik kunjungan wisatawan manca negara ke daerah itu sepanjang 2015.
"Kami sudah menginventarisir seluruh kegiatan pemerintah dan swasta, dan hasilnya ada 31 agenda yang disusun dalam kalender tahunan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Yusfa Hendri di Batam Kepri, Selasa.
Dalam agenda itu antara lain akhir Januari 2014, diadakan pelayaran kapal layar yacht Strait Regata yang diikuti puluhan pelayar dari mancanegara.
Kemudian, acara yang sama Neptune Regata dilaksanakan pada 14-21 Februari 2014. Kegiatan itu juga diikuti puluhan pelayar manca negara yang masuk dari Singapura.
"Selain itu masih ada Tour De Barelang, Tour De Kepri, Barclay Charity, Kenduri Seni Melayu, Musik Perbatasan dan lainnya," kata dia.
Kebanyakan acara yang digelar merupakan dukungan dari swasta dan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Karena dukungan dana APBD Batam untuk pariwisata relatif kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya, yaitu Rp 5 miliar.
Yusfa mengatakan pemerintah pusat sangat mendukung pariwisata di Batam. Batam bahkan ditetapkan menjadi Great Batam bersama "Great Jakarta" dan "Great Bali" untuk menggenjot kunjungan wisman ke Indonesia.
Dengan sebutan baru, maka Menteri Pariwisata juga menantang Dinas Pariwisata Kota Batam untuk menyerap 1,65 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada sepanjang 2015.
"Kota Batam diharapkan dapat menyerap kunjungan wisman 1,65 juta. Ini di atas target yang kami buat sendiri sebanyak 1,512 juta pada 2015," kata Yusfa Hendri.
Ia optimis dengan target yang ditetapkan Kementerian Pariwisata.
"Kami optimis, dengan adanya tujuan wisata baru, di antaranya Destinasi Nongsa dan Funtasy Island yang akan dibuka tahun ini," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti mengatakan selain program Great Batam, Kepri juga masuk dalam empat provinsi yang menjadi perhatian Kementerian Pariwisata bersama daerah-daerah perbatasan lainnya. Batam dan daerah perbatasan lainnya dipercaya dapat menjadi mendorong kunjungan wisman ke Indonesia.
"Daerah perbatasan menjadi tumpuan harapan pemerintah sebagai kontributor kunjungan wisman ke Indonesia," katanya.