Rabu 21 Jan 2015 13:46 WIB

Minimkan Dampak Perceraian ke Anak dengan Cara Ini

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak akan merasa dirugikan dengan hilangnya salah satu orang yang berarti dalam hidupnya akibat perceraian (ilustrasi)
Foto: DIVORCELAWYERS.COM
Anak akan merasa dirugikan dengan hilangnya salah satu orang yang berarti dalam hidupnya akibat perceraian (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Jika perceraian tak dapat dihindari dan merupakan jalan terbaik bagi kedua orang tua, maka orang tua harus dapat mengantisipasi dampaknya baik untuk dirinya sendiri maupun pada anak-anaknya. Apa yang bisa dilakukan orang tua?

Psikolog anak, Ine Indriani, MPsi menjelaskan apa yang dapat dilakukan untuk anak adalah memberikan perasaan aman pada anak. Perasaan aman anak tergantung seberapa baik kedua orang tua mengatur kelanjutan hidup mereka.

Selain itu orang tua juga harus memberikan anak penghargaan diri, yaitu mengembangkan dan mempertahankan kepercayaan diri anak. Misalnya dalam hal prestasi, pengakuan, orang tua harus memfasilitasi lingkungan yang stabil, dan menjaga hubungan dengan anak tetap baik.

Hal lain yang bisa dilakukan orang tua adalah menjalin komunikasi dengan anak. Orang tua juga perlu menitikberatkan sebagai orang tua daripada pasangan, karena dua orang tua lebih baik dibandingkan satu orang tua.

Menurutnya, orang tua harus tetap bekerjasama, orang tua tidak bertengkar di depan anak, melakukan rutinitas yang sehat dan normal serta memberikan penjelasan, melibatkan anak dalam mengambil beberapa keputusan sehari-hari, melindungi anak dari proses pengambilan keputusan besar yang cukup menjadi urusan orang dewasa. Bahkan orang tua tidak boleh menjelek-jelekkan pasangan.

“Orang tua pun harus meyakinkan anak bahwa dia tetap mendapatkan perhatian dari kedua orang tua kandung meskipun salah satu dari mereka menikah lagi,” sarannya.

Lalu apa yang perlu dijelaskan kepada anak? Setelah bercerai atau saat proses bercerai, jelaskan pada anak orang tua mana yang akan terus mengasuh, memberi makan, membelikan pakaian, dan lainnya. Siapa yang akan meninggalkan rumah, di mana anak dan orang tua yang mengasuhnya akan tinggal, kapan anak dapat bertemu dengan orang tua lain dan apa yang mereka lakukan saat liburan.

Lalu jelaskan pula anak akan bersekolah di sekolah lama atau baru, apakah anak boleh memberitahu teman-teman atau tidak dan bagaimana dengan hewan peliharaan anak.

Sementara pada bayi, orang tua dapat melakukan kegiatan rutin seperti biasa, tetap tenang ketika bersama bayi, serta meluangkan waktu untuk sendiri. Penting untuk diingat orang tua bahwa bayi tetap membutuhkan interaksi dengan kedua orang tua.

 

Ine menambahkan fakta menunjukkan anak perempuan lebih dapat mengatasi masalah yang terjadi akibat perceraian daripada anak laki-laki. Semakin dini perpisahan orang tua semakin banyak masalah yang muncul bagi anak dan orang tua. Perceraian tidak memiliki dampak positif sedikitpun pada perkembangan dan kehidupan anak.

Setengah pria dan sepertiga wanita menyesali perceraian mereka. Banyak anak yang menyesali perceraian orang tua dan bahkan hingga sepanjang hidupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement