Jumat 16 Jan 2015 14:01 WIB

Di Solo, Bung Karno Erat dengan Tujuh Lokasi Ini

Dua penari membawakan tarian sakral
Foto: Antara
Dua penari membawakan tarian sakral "Beksan Golek Montro" karya KGPAA Mangkunegaran VII di Pura Mangkunegaran, Solo, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Tujuh lokasi di Solo yang dinilai bersejarah dan menjadi saksi bisu perjalanan perjuangan Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno (Bung Karno), mendapat penghargaan "Soekarno Heritage Awards 2014".

Tujuh lokasi favorit Bung Karno ditetapkan, dari enam usulan yang diajukan Pemerintah Kota (Pemkot) dalam kontes Soekarno Heritage Awards pada November 2014, kata Kepala Bidang (Kabid) Pelestarian Kawasan dan Benda Cagar Budaya (BCB) Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Pemkot Surakarta Mufti Raharjo di Solo, Jumat (16/1).

Ia mengatakan Soekarno Heritage Awards di seluruh Kabupaten/kota di Indonesia adalah pemilihan lokasi Bung Karno pernah tinggal dan melakukan aktivitas apa pun di daerah tersebut. "Ada enam yang kami ikutkan kontes, tapi ternyata pihak panitia Soekarno Awards justru menambah satu lokasi yakni Pura Mangkunegaran karena dinilai ada kedekatan juga dengan Soekarno. Jadi tujuh terima penghargaan Soekarno Awards," katanya.

Sementara enam lokasi yang ikut kontes di antaranya memiliki nilai sejarah tinggi dengan Bung Karno di antaranya kamar Bung Karno di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung. Tempat tersebut sering ditinggali Sang Proklamator saat berkunjung di Kota Solo.

Selain itu, Mufti menyebutkan patung Raden Ngabehi Ronggowarsito di depan Museum Radya Pustaka yang diresmikan Soekarno pada 11 November 1953. Bung Karno juga sering singgah di Hotel Dana. Terdapat kamar 45 yang khusus digunakan Soekarno dan dijadikan sebagai tempat favoritnya.

Soekarno pernah menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Stadion Sriwedari Solo. Stadion itu menjadi tempat bersejarah yang ditorehkan Soekarno kala itu.

"Dalem Samanhudi di Laweyan merupakan pemberian Bung Karno serta Dalem Harjonagaran. Rumah itu sangat sering dikunjungi Soekarno karena Gotikswan merupakan sahabat baiknya," katanya.

Mufti mengatakan penghargaan Soekarno Awards menguatkan sejumlah bangunan bersejarah di Solo sebagai Kota Heritage. Pihaknya mulai menggagas pemberian insentif khusus seperti keringan pajak bumi dan bangunan (PBB) atau lain sebagainya kepada setiap bangunan yang masuk cagar budaya.

Pemberian penghargaan itu sebagai bentuk kepedulian Pemkot Surakarta terhadap bangunan cagar budaya. Setidaknya tercatat 150-an bangunan di Solo masuk bangunan cagar budaya (BCB).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement