Rabu 14 Jan 2015 14:25 WIB

Ingin Jadi Penata Rias Profesional? Ini Langkahnya

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Penata rias sedang memulas dandanan seorang wanita/ilustrasi
Foto: Reuters
Penata rias sedang memulas dandanan seorang wanita/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Suka berdandan dan bosan dengan profesi Anda sekarang? Mungkin Anda bisa menjajal profesi sebagai penatas rias.

Menjadi penata rias tapi tidak mudah. Anda harus mau belajar dan terus belajar. Sebenarnya apa yang perlu dipelajari seorang calon penata rias profesional?

Penata Rias Anie dari Anie Creativity memberikan sejumlah tips menjadi penata rias profesional sukses. Pertama, Anda  harus cinta seni. Karena riasan yang indah adalah yang diaplikasikan dengan hati yang menyenangi seni.

“Dengan begitu, merias wajah menjadi pekerjaan yang tidak hanya mempercantik namun mengandung unsur seni,” ujarnya, Rabu (14/1).

Seni merias wajah, lanjutnya, dapat dilihat dalam berbagai ciri, antara lain dalam mengenali bentuk wajah yang akan dirias. Selain itu, penting pula untuk mengenali kontur wajah. Sebab kontur wajah sangat penting untuk dipelajari penata rias.

“Dengan mengenali kontur wajah, kita akan tahu bagaimana membuat riasan yang cocok bagi berbagai bentuk wajah. Jadi hasil riasan tidak hanya indah namun juga menyeimbangkan bentuk wajah, misalnya dari yang bulat menjadi tirus, yang hidungnya datar menjadi terlihat mancung, mata sipit menjadi terlihat besar dan lainnya,” papar Anie.

Menurut Anie, untuk menjadi penata rias profesional ia menyarankan mengikuti kursus kelas rias profesional. Biasanya di tempat seperti itu Anda akan diajarkan merias wajah dari dasar hingga terampil.

Ia juga mengatakan menjadi penata rias profesional juga memerlukan jam terbang yang tinggi dan sering. Semakin banyak wajah yang dirias, makin paham pula kontur wajah.

Hal tersebut ia terapkan dalam kelas kursus privat bagi tiap peserta. “Peserta biasanya akan saya ajak ke berbagai acara merias ketika kursus sudah selesai, sehingga penata rias yang baru memulai kariernya tidak bingung hendak memasarkan jasanya ke mana,” tambahnya.

Menjadi penata rias bagi Anie adalah profesi utama. Ia memandang pekerjaan ini tidak ada masa pensiunnya. Satu hal lagi yang paling penting, kata Anie, berkreasilah dengan ciri khas sendiri. Ciri khas itu membuat pekerjaan atau riasan jadi mudah dikenali.

“Ciri khas riasan saya terlihat pada hasil riasan tiap peserta kursus yang saya adakan. Sehingga ketika hasil rias saya disukai oleh klien, saya sudah tenang karena memiliki tim yang hasil riasannya juga satu aliran,” ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement