REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Perusahaan-perusahaan bus di Amerika Serikat (AS) terus menambah rute atau jalur yang menghubungkan kota-kota dalam negeri.
Pada 2014, pertumbuhan industri bus naik 2,1 persen sementara bisnis penerbangan menurun 3,5 persen.
Studi yang dilakukan oleh Chaddick, Lembaga Pengembangan Metropolitan dari Depaul University di Chicago menunjukkan, perusahaan bus semakin diminati salah satunya karena telah diperkenalkannya layanan mewah yang berorientasi kekinian, namun terbilang cukup terjangkau.
Antara 2010 dan 2014, jadwal harian bus di AS memberikan layanan diskon antar kota hampir dua kali lipat menjadi 1.066 dari 589.
"Bus dengan sistem yang memberikan layanan travel seperti Wanderu dan Busbud juga termasuk armada yang kian diminati," kata Chaddick Institute, seperti dilansir News, Rabu (14/1).
Tujuan perusahaan bus juga yaitu untuk memperluas jaringan nasional mereka dan memanfaatkan peningkatan permintaan perjalanan baik jarak pendek maupun jauh.
Dijelaskan lebih lanjut, dengan jaringan nasional yang mereka miliki, perusahaan bus kemungkinan akan fokus pada peningkatan layanan lanjutan untuk menarik lebih banyak pelanggan pada 2015.
Adapun kondisi kelas menengah dan kesenjangan pendapatan yang melebar di Amerika juga sedikitnya telah menjadi faktor peningkatan bisnis perusahan bus ini.
Namun, faktor paling signifikan yaitu dari kaula muda AS yang memang cenderung memilih bus karena dinilai lebih berizin mudah dan efisien ketimbang pesawat.
Kecenderungan kalangan muda tersebut telah memicu banyak bermunculannya agen-agen pemesanan bus di AS.