REPUBLIKA.CO.ID, THAILAND -- Bangkok Airways terpaksa membatalkan penerbangan dari Bandara Chiang Mai, Thailand Utara menuju Ibu Kota Thailand.
Penundaan ini dilakukan setelah sebuah lentera api tersedot ke mesin pesawat.
Sejumlah lentera terlihat dibandara dan sekitar bandara saat pesawat Airbus A320 melintas. Lentera ini kemudian mendekat ke pesawat lalu menutup kenyamanan pandangan pilot saat ingin menerbangkan pesawat. Kemudian satu lentera terjebak dikipas turbin pesawat.
Hal ini mengakibatkan pesawat batal terbang. Padahal pesawat dijadwalkan untuk kembali ke Bandara Suvarnabhumi Bangkok setelah mendarat di Chiang Mai pada tahun baru. Penerbangan ditunda dan pesawat kemudian terbang kembali ke Bangkok, tanpa penumpang, untuk pengujian lebih lanjut.
Kejadian seperti itu memaksa polisi di Thailand membatasi perayaan pelepasan lentera kertas yang terkenal tersebut. Mereka meminta masyarakat untuk tidak melepaskan lentera sebelum jam sembilan.
Berbicara kepada Straits Time Royal Thailand Police, Juru Bicara Pol Maj-General Prawut Thawornsiri, mengatakan polisi telah jelas mengatur jadwal pelepasan lentera terbang atau dikenal dengan kom loy. "Mereka boleh melepas lentera setelah pukul sembilan malam saat tahun baru setelah lalu lintas udara terhenti," ujarnya seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (7/1).
Hal ini dilakukan berdasarkan kejadian masa lalu mengenai lentera terbang yang mempengaruhi transportasi udara dan menyebabkan penundaan penerbangan.
Kejadian terjadi pada bulan November pada festival Yi Peng festival. Saat itu, ribuan lentara menyinari langit malam seperti kawanan ubur-ubur. Lebih dari 150 penerbangan masuk dan keluar Chiang Mai dibatalkan atau ditunda selama musim liburan dari 5 November sampai 7 November. Dan ini berdampak pada 20 ribu penumpang.
Pusat Kontrol lalu lintas udara di provinsi Chiang Mai menetapkan zona 3 mil di sekitar bandara, orang-orang disarankan untuk tidak melepaskan lentera selama festival. Beberapa maskapai penerbangan, termasuk Thai Airways, dipaksa mengatur ulang jadwal penerbangan untuk lentera.
Ikuti Whatsapp Channel Republika