REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) siap membangun hotel di pinggir pantai karena kian besarnya kebutuhan masyarakat terhadap tempat menginap di dekat area pelabuhan.
"Perluasan bisnis tersebut adalah upaya kami meningkatkan kinerja pada tahun 2015," kata Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto, ditemui di Surabaya, Ahad.
Menurut dia, strategi bisnis itu juga dilakukan karena sektor properti belum tersentuh oleh perseroan. Selain itu, bisnis properti diyakini mampu meningkatkan pendapatan perusahaan.
"Pengembangan bisnis di sektor properti kami lakukan dengan membentuk anak perusahaan bernama PT Pelindo Properti Indonesia (PPI)," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk mewujudkan hotel tersebut maka perseroan akan memanfaatkan aset-aset milik Pelindo yang berada di pinggir pantai. Pada masa mendatang, lahan yang berada di pinggir lantai akan dibangun sebuah hotel berkapasitas 50-100 kamar.
"Untuk menarik perhatian pasar, kami rencananya menyediakan hotel ini dengan tarif terjangkau," katanya.
Ia optimistis pemanfaatan aset tersebut akan dilaksanakan secara maksimal terutama untuk pengembangan usaha perseroan. Sementara itu pihaknya telah memanfaatkan lahan seluas 500 hektare.
"Ke depan, kami targetkan lahan itu akan dioptimalkan hingga seluas 1.000 hektare," katanya.
Di sisi lain, tambah dia, pasar yang akan dibidik untuk pembangunan hotel tersebut adalah penumpang kapal pasiar atau kapal lainnya yang singgah ke Surabaya.
"Sekarang memang pengembangan usaha kami masih di area pelabuhan. Kalau di area lain kami menunggu kondisi ke depan," katanya.
Alasan memilih lokasi di pinggir pantai, lanjut dia, dikarenakan banyak konsumen yang mencari pemandangan pinggir laut. Bahkan, mereka sangat tertarik melihat kondisi laut dari dalam hotel sehingga situasi itu bisa menjadi daya tarik tersendiri.
"Untuk itu kami berupaya memanfaatkan pasar tersebut dengan baik. Pengembangan hotel ini seperti pengoptimalan lahan di Benoa Bali," katanya.