Sabtu 27 Dec 2014 19:30 WIB

Batu Macet karena Wisatawan Parkir di Bahu Jalan

Rep: C74/ Red: Winda Destiana Putri
Obyek Wisata Kota Batu, Malang
Obyek Wisata Kota Batu, Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepadatan kendaraan di kawasan Kota Batu disebabkan banyaknya kendaraan yang parkir di badan jalan sekitar obyek wisata.

Pemandangan itu terlihat sejak pagi di sekitar obyek wisata Jatim 2, serta Museum Angkut. Puluhan kendaraan berbaris di bahu jalan akibatnya bahu jalan yang lebarnya 5 meter menyempit. Padahal jalan di sekitar obyek wisata itu digunakan untuk dua arah.

"Kami sudah memasang petunjuk arah, di tiap-tiap pertigaan atau perempatan yang rawan macet, tujuannya supaya para wisatawan tidak terjebak di jalan yang padat kendaraan,” kata Kasubag Humas Polresta Batu, AKP Waluyo, Sabtu (27/12).

Waluyo mengungkapkan, kepadatan kendaraan di sepanjang jalan protokol (Jl Ir Soekarno) serta sekitar obyek wisata terjadi sejak libur Natal pada 25 Desember. Polresta Batu telah memasang petunjuk arah, supaya para pengendara tidak terjebak kemacetan.

Khusus pengendara dari Museum Angkut, mereka diminta menuju ke arah Jl Abdul Ghani Bawah, tidak kembali lewat Jl Sultan Agung. Sementara kondisi di Jl Sultan Agung, menuju Museum Angkut meski jalan kembar, tapi parkir roda empat di badan jalan sepanjang kurang lebih 1 km meter membuat laju kendaraan tersendat.

Akibatnya, kepadatan di Jl Sultan Agung mengular hingga 2 km, mulai Jl Dewi Sartika hingga Museum Angkut.Ironisnya, tak terlihat personil Dinas Perhubungan Kota Batu malah sebaliknya, yang terlihat aktif mengarahkan pengedara di lokasi putar balik, justru juru parkir dadakan.

Pantauan kepadatan di jalan protokol, yakni Jl Ir Soekarno saat menuju Kota Batu, terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Laju kecepatan pengendara sekitar 10 km/jam, karena kondisi jalan menanjak, bau kampas kopling menyengat. Sedangkkan, pada saat keluar Kota Batu, kepadatan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB terutama di Jl Ir Soekarno.

"Kapasitas jalan di Kota Batu tidak menampung, sebab mayoritas kendaraan yang datang adalah kendaraan pribadi," kata Waluyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement