Jumat 26 Dec 2014 16:29 WIB

Megenang Bencana Sarat Hikmah di Museum Tsunami Aceh

Museum tsunami
Foto: ROL/Winda Destiana
Museum tsunami

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Museum Tsunami Aceh, bukan sekedar museum yang memaparkan informasi rinci perihal bencana tsunami melanda Aceh 10 tahun silam.

Museum ini sengaja dibangun dan dirancang sedemikian rupa, untuk mengabadikan momentum tsunami yang tak terlupakan tersebut.

Hal ini dilihat dari adanya lorong sempit nan gelap dengan air terjun yang mengeluarkan suara begemuruh di kedua sisinya seakan mengingatkan dahsyatnya gelombang tsunami. Museum Tsunami Aceh menampilkan simulasi elektronik gempa bumi Samudra Hindia 2004, foto-foto korban dan kisah dari korban selamat.

Bila diperhatikan dengan seksama, bangunan ini nampak seperti perahu lengkap dengan cerobong asapnya. Dinding seperti anyaman bambu, begitu masuk ke dalamnya, Anda akan menemukan tiang-tiang kokoh menopang bangunan seperti konsep rumah tradisional Aceh.

Bukan hanya itu, nilai-nilai religi pun nampak dari bangunan ini. Ada satu ruangan yang bernama sumur doa. Berbentuk silinder, menyorotkan cahaya ke sebuah lubang dan Anda akan menemukan lafaz Allah di atasnya.

Museum ini juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai lokasi evakuasi bila nantinya gempa kembali melanda Aceh. Museum ini diresmikan pada Februari 2008. Tujuan pembangunannya selain untuk mengenang gempa bumi yang mengakibatkan tsunami tahun 2004 juga serta menjadi pusat pendidikan dan sebagai pusat evakuasi jika bencana tsunami datang lagi.

Museum karya Walikota Bandung Ridwan Kamil ini buka setiap hari pada Senin-Kamis dan Sabtu-Minggu pukul 9.00-12.00 dan 14.00-16.30. Sedangkan hari Jumat museum tidak dibuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement