Jumat 26 Dec 2014 08:33 WIB

Nasi Puyung dan Kerupuk Rambak

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Julkifli Marbun
Pulau Lombok
Foto: blogspot
Pulau Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Nikmatilah Pulau Lombok dengan makanan khasnya nasi puyung. Nasi dengan lauk ayam suir ini sangat terkenal di Pulau Lombok, terutama karena rasanya yang pedas. Nasi puyung bisa dibeli di sejumlah restoran di Mataram dan kota lainnya di Lombok, dengan harga yang beragam.

"Tergantung menunya apa. Menu komplit atau yang sederhana," kata Mirnawati, penjaja nasi puyung di kawasan jalan Sriwijaya, Mataram.

Nasi puyung memang dilengkapi dengan lauk yang beragam, mulai hanya dengan ayam suir atau ayam sisit, telur bumbu rujak, hingga berisi daging bebek dengan rasa khas: pedas. Untuk menu sederhana nasi puyung, dibandrol Rp 12.000 per porsi, sedangkan untuk menu lengkap bisa mencapai Rp 25.000.

Untuk wisatawan yang punya banyak waktu, bisa duduk bersantai di restoran setempat menikmai nasi puyung. Tapi kalai tidak punya waktu banyak, bisa membelinya dengan membungkus dan minta dipisahkan nasi dengan lauknya. Banyak wisatawan yang ketagihan setelah makan nasi puyung dan membeli dengan membungkus, dibawa pulang untuk jadi oleh-oleh. Nasi puyung sangat enak dinikmati, terutama oleh mereka yang suka pedas.

Makanan di Lombok banyak jenisnya, salah satu yang sudah banyak dikenal dan banyak dijual di daerah di luar Pulau Lombok yakni ayam taliwang, baik yang dibakar atau digoreng. Kalau nasi puyung harganya antara Rp 12.000-Rp 25.000, ayam taliwang antara Rp 35.000-Rp 45.000 per porsi yang isinya antara lain satu ekor ayam berukuran kecil, sayur plecing kangkung dan sambal bebruk dari bahan terung. Ayam taliwang, bisa dibeli dengan dibungkus dan bisa dijadikan oleh-oleh.

Di Lombok juga ada sejumlah oleh-oleh yang jadi favorit, seperti telur asin dan kerupuk kulit sapi atau dikenal dengan kerupuk rambak. Untuk kerupuk kulit, ada yang dijual dengan kemasan yang isinya sudah digoreng dan ada juga yang mentah. Tapi biasanya, wisatawan memilih membeli kerupuk kulit yang masih mentah dan sangat pas dijadikan oleh-oleh. "Kalau mau membeli oleh-oleh bisa di usat oleh-oleh atau langsung ke sentra produksinya," kata Taridzi, Kasubag Humas dan Komunikasi Pemprov NTB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement