REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Ratusan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing ramai mendatangi gereja-gereja di Kuta, Denpasar, dan sekitarnya. Mereka ikut merayakan Natal yang jatuh pada Kamis (25/12).
Hal itu salah satunya terlihat di Gereja Santo Fransiskus Xaverius di Jalan Kartika Plaza, Kuta. Brad, seorang wisatawan asal Brisbane, Australia merupakan salah satu pengunjung gereja. Dia datang bersama kekasihnya untuk ibadah bersama.
"Selamat Hari Natal untuk semua yang merayakan di Bali. Semoga hari-harimu indah," kata Brad kepada Republika, Kamis (25/12).
Brad akan berada di Bali hingga malam pergantian Tahun Baru 2015. Ini adalah tahun kedua Brad merayakan Natal sekaligus Tahun Baru di Pulau Dewata. Brad lebih memilih Bali ketimbang negara asalnya karena merasakan Bali lebih damai dan sekaligus bisa berwisata.
Rachel, wisatawan asal Melbourne juga merayakan Natal di Bali. Wanita yang menginap di Legian ini juga akan berada di Bali hingga awal Tahun Baru nanti. Rachel datang ke Kuta karena bertemu sekaligus reuni dengan teman-temannya yang berasal dari Selandia Baru.
"Saya rasa situasi di Bali aman. Saya tidak ada kekhawatiran sama sekali melihat penjagaan petugas yang ketat," ujarnya.
Perayaan Natal di Bali berlangsung aman dan harmonis. Bukan hanya TNI Polri dan petugas keamanan desa adat (pecalang) saja yang mengamankan gereja, namun juga Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Bali. Mereka menggunakan seragam loreng dan bersiaga di area gereja, seperti yang terlihat di Gereja Katedral Denpasar.
Kepolisian Daerah (Polda) Bali juga mengerahkan sejumlah tim gegana dan anjing pelacak dan anjing pelacak sejak Rabu (24/12) malam. Ini untuk mengantisipasi keberadaan bom atau barang-barang mencurigakan. Wakapolda Bali, Komisaris Besar Polisi I Nyoman Suryasra di lokasi mengatakan sejauh. Ini belum ada temuan barang mencurigakan.
"Tim gegana dan anjing pelacak sudah dilibatkan untuk mendeteksi bom," ujarnya.