Kamis 25 Dec 2014 16:51 WIB

Bungkam Peretas, The Interview Dirilis Online

Rep: Gita Amanda/ Red: Indah Wulandari
Poster film The Interview
Foto: rt
Poster film The Interview

REPUBLIKA.CO.ID,LOS ANGELES--Di tengah kontroversi yang menyeruak dan ancaman peretas, Sony Pictures hanya merilis film The Interview pada Rabu (24/12) secara online. Hal ini menjadi pukulan berat bagi para peretas yang diduga berasal dari Korea Utara.

Kami memilih jalur distribusi digital pada awal pemutaran untuk menjangkau sebanyak mungkin penonton di hari pertama penayangannya, dan kami terus mencari mitra lain dan platform untuk memperluas penayangan," kata CEO Sony Pictures Michael Lynton dilansir dari The Associated Press.

Lynton mengatakan, penayangan The Interview sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk kebebasan berbicara. Serta sebagai bukti bahwa penjahat siber tak dapat membungkam mereka.

The Interview kini tersedia di berbagai platform digital pada Rabu sore, termasuk Google Play, saluran film Youtube, video Microsoft Xbox, dan website terpisah Sony. Ini dilakukan sehari setelah Sony dan 300 bioskop menayangkannya.

Diplomat Korea Utara untuk PBB Kim Song mengutuk keras penayangan film tersebut. Ia menggambarkan film berisi ejekan pada kedaulatan dan martabat pemimpin tertingginya tidak termaafkan. Tapi Kim mengatakan, Korut kemungkinan akan membatasi respon terhadap kecaman dengan tak melakukan reaksi fisik.

Belum diketahui apakah perusahaan akan balik modal, dengan model pemasaran melalui online. Film The Interview menghabiskan dana hingga 40 juta dolar sejauh ini.

Sementara keputusan Google dan Microsoft menampilkan film ini bisa berisiko situs mereka diserang peretas. Microsoft melaporkan, adanya masalah teknis dengan sistem 'sign-in' di Xbox pada Rabu lalu. Meski belum diketahui apakah itu ulah para peretas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement