REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI - Bangka Mbule-mbule, tradisi masyarakat Wakatobi, Sulawesi Tenggara melarung sesajen di tengah laut, akan menyambut peserta paket wisata "Lets Go to Wakatobi" PT Pelni.
Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Pemerintah Kabupaten Wakatobi, La Ode Ifi melalui telepon dari Wakatobi-Kendari, Sabtu (20/12) mengatakan para peserta paket wisata 'Lest Go to Wakatobi' akan merapat di pelabuhan Panggulubelo Wangiwangi, setelah berkeliling pulau-pulau Wakatobi selama empat hari.
"Tradisi 'Bangka mbule-mbule' yang akan menyambut peserta paket wisata 'Lest Go to Wakatobi' saat merapat di Wangiwangi, akan dimeriahkan ribuan perahu nelayan Wakatobi," katanya. Selain tradisi 'Bangka Mbule-mbule', di pelabuhan Panggulubelo Wangiwangi para peserta 'Lest Go to Wakatobi' akan disuguhi tarian tradisional Suku Bajo, tarian Duata.
Tarian tersebut kata dia, dimainkan putri-putri masyarakat Bajo di atas perahu yang diiringi dengan alunan bunyi gong. "Tarian tradisional 'duata', selalu dimainkan satu paket dengan tradisi 'Bangka Mbule-mbule'," katanya.
Menurut dia, peserta yang ikut paket wisata bahari yang disediakan PT Pelni tersebut akan bertolak dari Baubau menuju Wakatobi menggunakan KM Kali Mutu mulai 26-30 Desember 2014.
Lokasi yang akan dikunjungi peserta tur kata dia, adalah lokasi terbaik untuk menikmati kekayaan alam bawah laut, yaitu Sombu Beach, Waha Cemara, Pulau Hoga, Wangi-Wangi dan Tomia.
"Peserta tur yang mengambil paket premium dikenakan biaya Rp 3 juta, paket deluxe Rp 2,4 juta dan paket bujet senilai Rp 1,5 juta," katanya. Menurut dia, tarif tersebut meliputi sewa kamar kelas 1, makan selama kegiatan berlangsung, hingga perlengkapan snorkling dan akomodasi selama mengikuti kegiatan tur wisata.