REPUBLIKA.CO.ID, Bukan hanya telepon genggam dan tablet yang harus disingkirkan orang tua saat makan dengan anak-anaknya. Andrew Adesman, kepala bagian anak di bidang perkembangan dan perilaku dari Cohen Children's Medical Center of New York, mengatakan saat makan bersama orang tua disarankan hanya fokus pada anak-anaknya.
''Bukan hanya telepon yang tidak boleh, kita juga tidak ingin orang tua makan sambil membaca koran atau menonton TV,'' katanya, seperti dikutip dari US News, Jumat (19/12). Ketika saat makan malam, orang tua diharapkan secara sadar menghindari segala gangguan. Menurutnya, email kantor atau pesan elektronik lain bisa ditunda sampai makan bersama selesai.
Jenny Radesky, instruktur klinis dari bagian perkembangan dan perilaku anak di Boston University School of Medicine, sebelumnya melakukan penelitian atas 225 ibu dan anak dari golongan ekonomi yang kurang mampu. Timnya merekam aktivitas ibu dan anak yang berumur 6 tahun, ketika itu anak disajikan dengan makanan yang belum pernah disantapnya.
Menurut peneliti, perkenalan dengan makanan baru bisa menimbulkan stres pada anak. Ibu yang berkutat dengan telepon genggamnya lalu berkurang interaksi verbalnya hingga 26 persen dan non-verbal hingga 48 persen kepada anaknya yang disuguhi makanan yang belum pernah dicobanya. Artinya, ibu kurang bisa membantu anak melewati pengalaman baru tersebut.
''Meski studi ini dilakukan pada keluarga kurang mampu dalam pengalaman yang disengaja, tapi bukan alasan untuk melihat penemuan ini sebagai sesuatu yang tidak merefleksikan gaya hidup keluarga masa kini saat waktu makan,'' Andrew menambahkan.
Penelitian ini membuahkan hasil kalau orang tua harus secara sadar berupaya menciptakan makan bersama yang bebas alat elektronik. Cara tersebut diyakini akan memberi manfaat pada keluarga, sekaligus menciptakan contoh positif pada anak yang nantinya akan tumbuh dan memiliki telepon genggam atau tabletnya sendiri.