REPUBLIKA.CO.ID, AZERBAIJAN -- Salah satu tujuan wisata yang biasa dikunjungi saat berlibur adalah daerah pegunungan. Dimana para wisatawan mengincar pemandangan indah dan juga udara yang sejuk yang ada di sekitaran tersebut.
Namun, berbeda dengan gunung di wilayah Azerbaijan, negara kecil yang berada diantara Asia Barat dan Eropa Timur ini. Gunung ini justru tidak terlihat hijau karena banyak pepohonan. Udara disekitarnya pun tak sejuk. Gunung ini malah mengeluarkan api sepanjang waktu, bahkan gunung ini selalu terbakar. Yanar Dag juga dikenal sebagai ‘Burning Mountain’ oleh para wisatawan yang datang.
Dilansir dari Odditycentral, Rabu (17/12) sesuai dengan namanya gunung inipun selalu mengeluarkan api dan hawa panas di sekitarnya. Meski demikian, kawasan ini merupakan salah satu tempat paling terkenal di Azerbaijan.
Disamping itu, Azerbaijan juga dikenal dengan tempat yang kaya akan kebudayaan dan sejarah. Negara ini merupakan tujuan wisata yang menarik untuk para wisatawan, dengan masakan yang unik, monument kuno dan arsitektur modern.
Gunung setinggi 116 meter yang terletak di Absheron Peninsula 25 kilometer sebelah timur laut ibukota Baku, Yanar Dag. Gunung ini terletak diatas kantung gas alam yang terus menerus erupsi sampai apinya menyala.
Api yang menyembur keluar tingginya sampai mencapai tiga meter ke udara melalui sebuah lapisan batu berpori. Selain itu, tidak seperti gunung berapi lainnya di Azerbaijan, Yanar Dag tidak ada rembesan lumpur atau cairan.
Dinding setinggi sepuluh meter apinya selalu menyala dipinggiran bukit. Inilah yang justru membuat pemandangan luar biasa diwilayah tersebut, terutama saat malam hari. Tak salah jika Anda berkunjung kesana ketika hari telah gelap.
Karena api yang terus menyala, membuat udara disekitarnya selalu tercium bau gas pekat. Bahkan angin yang kencang membuat api di Yanar Dag memiliki bentuk unik dan menambah misteri daerah ini. Lidah api yang terus meningkat dari permukaan mengalir ke sekeliling bukit. Aliran tersebut disebut Yanar Bulaq, atau 'Burning Spring'.
Keunikan lain gunung ini ada pada pancaran air yang penuh dengan sulfur. Meskipun tidak terlihat berbahaya, tapi cukup mudah terbakar. Jadi sebaiknya Anda tidak menyalakan batang korek api didekatnya.
Anehnya, masyarakat setempat justru tidak telihat takut akan pancarannya. Sebaliknya, mereka percaya air ini mempunyai efek menyembuhkan bahkan mereka menghabiskan beberapa jam untuk mandi dikaki gunung ini. Sekitar 200 meter dari gunung, juga terletak sebuah gunung aktif lemah yang mengeluarkan campuran lumpur serta air sulfur. Konon gunung ini juga dipercaya memiliki efek menyembuhkan.
Selain itu, Yanar Dag juga dikenal sebagai tempat keramat karena apinya menyala sendiri. Bahkan masyarakat setempat menjadikan tempat ini sebagai tempat suci. Mereka menjadikannya sebagai tempat ziarah bagi orang Azerbaijanis, juga orang asing dari India dan Iran.
Menurut masyarakat setempat, banyak orang sakit pergi kegunung karena melihat gunung ini dalam mimpinya. Dan ketika mereka datang, meraka mendapatkan perawatan digunung ini.
Banyak cerita rakyat yang muncul mengenai asal muasal api Yanar Dad. Salah satunya mengenai pengembala tanpa sengaja menyalakan api dengan melemparkan sebuah rokok ke gunung ini, dan sejak itu gunung atau bukit tersebut terbakar. Selain itu, masih banyak cerita rakyat lainnya.
Saking uniknya, sejarah mencatat bukti bahwa beberapa pelancong pernah mendatangi lokasi ini bahkan menuliskannya. Seperti wisatawan Venesia, Marco Polo dan Alexandre Dumas. Mereka mengobservasi api yang ada di gunung ini. Marco Polo datang ke Baku pada abad ke 13. Sedangkan Penulis Perancis terkenal, Alexandre Dumas datang lima abad setelahnya. "Ini sungguh sangat menarik dan menakjubkan seperti yang kita lihat sekarang," ujar Dumas.