Selasa 09 Dec 2014 16:46 WIB

Satu dari Empat Anak di Indonesia Terkena Ruam Popok

Rep: Niken Paramita W/ Red: Indira Rezkisari
Beragam popok bayi sekali pakai yang dijual di pasar swalayan.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Beragam popok bayi sekali pakai yang dijual di pasar swalayan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alasan kepraktisan membuat pemakaian popok sekali pakai semakin digemari. Dokter spesialis anak, dr Herbowo Soetomenggolo, juga mengakui popok sekali pakai terbukti membantu anak tidur aktif dan tidur nyaman di malam hari.

"Penggunaan popok sekali pakai bukan hal yang baru. Tapi orang tua harus menyadari masalah yang timbul," ujar Herbowo di Bogor, Selasa (9/12).

Herbowo mengungkapkan masalah yang sering terjadi dari penggunaan popok sekali pakai adalah ruam popok. Secara medis ruam popok diartikan sebagai kondisi peradangan kulit yang terjadi di daerah yang tertutup popok.

Sayangnya di Indonesia, dokter RS Hermina Jatinegara ini menyebutkan, orang tua sering tidak peduli dengan masalah ini. Mereka menganggap ruam popok adalah masalah biasa yang sering terjadi.

Kenyataannya, Herbowo melanjutkan, orang tua juga cenderung kurang memperhatikan jenis-jenis popok. Popok dipakai sepanjang hari dan jarang diganti. Dan tak jarang pula popok yang dipakai tidak sesuai ukuran yang dibutuhkan. Masalah ini yang kemudian menyebabkan terjadinya ruam popok.

Di beberapa negara, Herbowo menambahkan, kasus ruam popok mencapai 10-30 persen. Sementara di Indonesia sendiri diperkirakan mencapai 30 persen.

"Di Amerika tahun 1990-1997, 8,2 persen kunjungan ke rumah sakit karena masalah ruam popok. Rasio resikonya sudah mencapai satu banding empat anak, dan terjadi di anak 9-12 bulan karena lagi aktif," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement