REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produser PT Soraya Intercine Films, Sunil Soraya, membutuhkan waktu sampai enam tahun untuk mendapatkan izin dari penulis novel Dewi Lestari dalam mengadaptasi novel Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh.
"Terimakasih Dewi Lestari akhirnya mau lepaskan buku ini dan percayakan saya untuk membuat filmnya," kata Sunil sebelum acara penayangan perdana Film Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh di Jakarta, Sabtu (6/12). Sunil, sebagai penggemar buku Supernova mengaku bahwa ia sudah memiliki gambaran bagaimana kisah dalam novel tersebut jika divisualisasikan ke dalam film.
Tidak main-main, usai mendapat restu dari Dewi, Sunil pun menghabiskan waktu sampai dua tahun untuk membuat skenarionya. "Gambaran dalam kisah ini sudah ada dalam kepala saya, sudah ada bayangan apa yang akan saya buat. Banyak orang bilang buku ini rumit, tapi menurut saya bukan rumit melainkan buku ini menjelaskan cerita secara detail dan cerdas. Tapi butuh proses untuk meyakinkan Dewi," jelas Sunil.
Pada kesempatan yang sama, Dewi Lestari menuturkan alasannya merestui Film Supernova karena cara pandangnya dalam menterjemahkan film dan buku sudah berubah. "Enam tahun lalu saya masih merasa waktunya belum tepat karena saat itu Supernova baru sampai buku ketiganya. Karena Supernova ini serial, saya merasa novelnya harus selesai dulu baru bisa dijadikan film sehingga siapapun yang buat akan melihat keutuhan ceritanya," jelas Dewi.
"Tetapi ada perubahan cara saya berpikir. Selama enam tahun, beberapa buku saya difilmkan. Dulu saya merasa film harus mampu menterjemahkan setiap lembaran dari bukunya tapi ternyata itu tidak realistis. Akhirnya saya berkesimpulan buku dan film adalah artwork yang sama sekali berbeda. Apalagi setelah saya mengalami menulis skenario," tambahnya.
Dewi juga melihat keseriusan dari Sunil untuk menggarap bukunya. "Saat bertemu Sunil lagi tahun 2012, saya merasa ada feeling dan intuisi maka saya mengiyakan. Saya melihat Soraya serius menggarap ini," kata Dewi.
Namun, Dewi tidak bisa terlibat dalam penggarapan film ini seperti perannya dalam menulis skenario pada film Perahu Kertas yang juga diangkat dari karyanya.
"Saat itu saya sudah memasuki masa produksi Gelombang (seri kelima Supernova). Bagi saya, tidak ada yang bisa menggantikan saya menulis Gelombang tetapi banyak yang bisa menggantikan saya menulis skenario. Saya tidak mau memaksakan diri terlibat," jelasnya.
Meskipun begitu, menurut Dewi, Sunil selalu melibatkan Dewi dalam memilih pemain. "Kalau kasting saya ikut berdiskusi. Sunil update ke saya terus. Setelah Sunil sudah final siapa saja orangnya, saya sreg. Ini feeling saja dengan semua cast yang ada. Mudah-mudahan prediksi saya tidak salah," ujar Dewi.