Selasa 02 Dec 2014 12:11 WIB

Kunjungan Wisman Australia ke NTB Berkurang

Wisatawan asing (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Wisatawan asing (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah wisatawan asal Australia yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat selama Oktober 2014 mencapai 754 orang, berkurang dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 1.723 orang.

"Jumlah wisatawan Australia turun drastis sejak Jetstar menutup pelayanan rute penerbangan Bandara Internasional Lombok-Perth, Australia," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) Wahyudin, di Mataram, Senin kemarin.

Maskapai penerbangan asal Australia, Jetstar, resmi menutup rute penerbangan Perth-Lombok sejak 16 Oktober 2014, karena manajemen maskapai penerbangan berbiaya rendah tersebut mengalami kesulitan keuangan.

Kepastian tersebut diperoleh setelah manajemen Jetstar yang diwakili Scot Donner, melakukan pertemuan dengan jajaran Pemprov NTB bersama para pelaku wisata dan asosiasi wisata yang dipimpin langsung Wakil Gubernur H Muhammad Amin, di Mataram, pada Oktober 2014.

Berbeda dengan kondisi tingkat kunjungan wisatawan dari Malaysia, kata dia, yang relatif stabil. Jumlah turis asal negeri jiran tersebut mencapai 1.754 orang pada Oktober 2014, meningkat dibanding bulan sebelumnya sebanyak 1.716 orang.

Wisatawan asing ke NTB sepanjang Oktober 2014 ada juga berasal dari Inggris sebanyak 546 orang, Singapura 397 orang, Jerman 308 orang, Prancis 220 orang, Korea Selatan 205 orang, Tiongkok 129 orang, Amerika Serikat 126 orang, Belanda 92 orang dan negara lainnya 907 orang.

"Total jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke NTB melalui Bandara Internasional Lombok sepanjang Oktober 2014 sebanyak 5.438 orang, berkurang dibanding bulan sebelumnya sebanyak 6.532 orang," kata Wahyudin.

Berkurangnya angka kunjungan wisatawan asing, menurut Wahyudin, mempengaruhi tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang pada Oktober 2014 yang mencapai 52,42 persen, turun 3,28 persen dibanding bulan sebelumnya.

Demikian pula jika dibandingkan dengan kondisi pada Oktober 2013 dengan TPK sebesar 62,20 persen, mengalami penurunan 9,78 poin.

Berdasarkan kelas hotel, kata dia, TPK tertinggi dicapai oleh hotel bintang lima yaitu sebesar 65,85 persen, kemudian diikuti oleh bintang empat sebesar 64,14 persen.

"Sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel bintang satu dengan TPK hanya sebesar 30,88 persen," ujarnya.

Wahyudin menyebutkan, jumlah tamu yang menginap di hotel bintang selama Oktober 2014 tercatat 53.390 orang, terdiri atas 40.082 orang tamu dalam negeri dan 13.308 orang tamu asing.

Rata-rata lama menginap (RLM) tamu pada bulan Oktober 2014 mencapai 2,47 hari. RLM tertinggi dicapai oleh hotel bintang lima, yaitu mencapai 2,75 hari dan terendah pada hotel bintang satu, yaitu 1,99 hari.

"Secara umum, RLM tamu asing lebih tinggi dibandingkan RLM tamu dalam negeri. RLM tamu asing mencapai 2,78 hari, sedangkan RLM tamu dalam negeri selama 2,36 hari," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement